Media Magelang - Twitter kembali lancarkan aksi kunci akun terhadap Kedutaan Besar China di AS karena cuitannya yang bernada membela kebijakan pemerintahnya terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.
Hal ini menurut Twitter sudah melanggar aturan mengenai ujaran atau dukungan terhadap kegiatan yang "tidak manusiawi".
Kementerian Luar Negeri China menyatakan kebingungan dengan sikap platform tersebut dan menyebut bahwa cuitan itu adalah bagian dari tanggung jawab kedutaan untuk mengungkapkan disinformasi dan mengklarifikasi fakta.
Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Antisipasi Puncak Musim Hujan di Januari-Februari 2021
Sebelum dikunci, akun Kedutaan Besar China atau @ChineseEmbinUS sempat memposting tweet pada bulan Januari ini yang mengatakan bahwa wanita Uighur telah dibebaskan dan tidak lagi menjadi "mesin pembuat bayi".
Cuitan tersebut sebenarnya mengutip sebuah penelitian yang dilaporkan oleh surat kabar yang didukung pemerintah, China Daily.
Beberapa saat kemudian, cuitan tersebut dihapus oleh Twitter dan diganti dengan label yang menyatakan bahwa konten itu tidak lagi tersedia.
Baca Juga: Diterjang Pandemi Covid-19, 32.400 Sekolah Sudah Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka
Meskipun Twitter sudah menyembunyikan tweet yang telah melanggar kebijakannya, sebenarnya pemilik akun harus menghapus postingan tersebut secara manual.