Seorang Ibu Meninggal Usai Melahirkan saat Gempa Turki-Suriah, Sang Bayi Selamat 

- 10 Februari 2023, 18:26 WIB
Seorang Ibu Meninggal Usai Melahirkan saat Gempa Turki-Suriah, Sang Bayi Selamat  /
Seorang Ibu Meninggal Usai Melahirkan saat Gempa Turki-Suriah, Sang Bayi Selamat  / /Foto: REUTERS/Kemal Aslan/
 
Media Magelang - Pertolongan Tuhan datang pada seorang bayi yang lahir selamat di tengah gempa Turki-Suriah.
 
Di tengah gempa dahsyat pada 2 Februari 2023 yang melanda Turki-Suriah, diberitakan seorang ibu meninggal usai melahirkan.
 
Bayi yang dilahirkan oleh sang ibu saat gempa Turki-Suriah diketahui selamat, namun sayangnya, sang ibu justru meninggal.
 
Penduduk di Kota Barat Laut Suriah menemukan seorang bayi yang terus menangis di tengah gempa Turki-Suriah.
 
 
Bayi tersebut terkubur di bawah puing-puing gedung apartemen lima lantai yang terdampak gempa Turki-Suriah.
 
Hal itu memunculkan dugaan bahwa sang ibu melahirkan si bayi saat tertimpa puing-puing gedung apartemen.
 
Dugaan ini muncul karena saat ditemukan, tali pusar bayi tersebut masih terhubung dengan sang ibu.
 
 
Yang menyedihkan, bayi tersebut berhasil selamat, namun sang ibu yang bernama Afraa Abu Hadiya meninggal dunia.
 
Dilansir dari Pikiran Rakyat, seluruh keluarga bayi tersebut dilaporkan juga telah meninggal dunia akibat gempa Turki-Suriah.
 
Dari laporan masyarakat setempat, sang bayi menjadi satu-satunya anggota keluarga yang selamat, dan ditemukan dalam reruntuhan apartemen kecil di kota Jinderis, dekat perbatasan Turki.
 
Bayi tersebut ditemukan pada Senin sore, 10 jam setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,8 magnitudo menghantam Turki-Suriah.
 
"Seorang tetangga wanita memotong tali pusarnya, dan dia serta yang lain langsung bergegas membawa bayi tersebut ke rumah sakit bayi dan anak-anak terdekat di Afrin, di mana dia (bayi) langsung disimpan di inkubator," jelas Dr. Hani Maarouf, dokter yang merawat sang bayi malang tersebut.
 
"Suhu tubuh bayi turun menjadi 35 derajat Celcius, dan dia mengalami memar, termasuk yang besar di punggungnya, tetapi dia dalam kondisi stabil," tutur Dr. Hani Maarouf.
 
Maarouf yakin, bayi itu telah lahir sekitar tiga jam sebelum ditemukan di dalam reruntuhan gedung apartemen, mengingat suhu tubuhnya yang turun.
 
Jinderis yang terletak di kantong barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak, dilaporkan menjadi kota yang terdampak gempa paling parah, dengan beberapa bangunan runtuh. 
 
Diwartakan sebelumnya, gempa besar berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Turki-Suriah yang disertai dengan gempa susulan yang datang bertubi-tubi.
 
Puing-puing gedung yang telah hancur, tampak membentang sepanjang ratusan kilometer melintasi Turki tenggara hingga Suriah.
 
Korban diperkirakan masih bertambah, karena banyaknya masyarakat yang dinyatakan hilang, dan masih terkubur di bawah puing-puing gedung yang hancur.
 
Dengan laporan yang berhasil dihimpun, diberitakan seorang ibu meninggal dunia usai melahirkan saat gempa Turki-Suriah, namun sang bayi ditemukan dalam keadaan selamat.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x