Media Magelang - Beberapa orang akan panik ketika mengetahui dirinya menunjukkan gejala kehilangan kemampuan untuk membaui atau anosmia.
Hal ini karena mereka sudah mengetahui bahwa anosmia merupakan salah satu dari banyak gejala Covid-19 yang mudah untuk dikenali.
Beberapa orang yang mengalami anosmia mengakui sempat melakukan pengetesan mandiri dengan menghirup berbagai jenis bau-bauan, namun tidak ada yang bisa dirasakan.
Baca Juga: Memilih Tontonan di Netflix Bakal Lebih Gampang dengan Fitur Shuffle Play
Sylvia Sagita Siahaan seorang dokter spesialis paru, memberikan beberapa saran dalam sesi bincang Dokter Menjawab dengan tema "Positif COVID-19 Harus Ngapain?" yang digelar daring pada Kamis malam, 20 Januari 2021.
"Yang paling baik rehabilitasi penciuman misalnya mencium sesuatu seperti minyak kayu putih. Jadi kita rangsang saraf lagi saraf-sarafnya untuk bisa beregenerasi supaya anosmianya menjadi perbaikan," ujar dokter Sylvia.
Dokter Sylvia juga menjelaskan bahwa dalam kasus anosmia, dokter yang menangani Covid-19 biasanya akan bekerja sama dengan dokter spesialis THT dan penanganannya tergantung derajat kerusakan saraf yang diakibatkan virus.
Baca Juga: Reels Kurang Populer, Bos Instagram Akui TikTok Berada Di Depan
Direktur rinologi di Massachusetts Eye and Ear serta peneliti anosmia, Eric Holbrook menyarankan untuk mencoba “pelatihan aroma” dengan menghirup bau yang kuat dan sambil berfokus pada seperti apa aroma itu seharusnya.