Network
Media Magelang - Gaji yang cuma numpang lewat, seperti selalu persoalan yang dialami oleh Generasi Millenial dan Generasi Z.
Banyaknya kebutuhan pokok sampai biaya self reward yang mesti dipenuhi, menjadi penyebab utama dari gaji yang cuma numpang lewat.
Belum lagi generasi sandwich atau generasi kejepit, yang mesti menanggung kebutuhan pribadinya dan anggota keluarganya.
Dari yang memiliki jumlah gaji jutaan sampai puluhan juta, persoalan dari soal boncosnya keuangan berdampak pada tingkat kebahagiaan seseorang.
Baca Juga: Ini 5 Tips Hemat dan Buat Rencana Keuangan Bagi yang Suka Belanja!
Perilaku konsumtif boleh jadi adalah penyebab utamanya, namun tidak selalu seperti itu.
Kadang boncosnya pengeluaran bisa terjadi karena beberapa hal seperti hal-hal berikut yang ada di bawah ini.
Inilah 3 tips yang bisa kamu terapkan supaya gaji enggak cuma numpang lewat, disimak baik-baik, ya!
1. Mencatat Pengeluaran
Memiliki catatan pengeluaran untuk satu bulan adalah hal yang penting, karena dengan mencatat setiap pengeluaran akan membuat kamu tahu kemana perginya uang yang kamu cari dengan susah payah itu.
Baca Juga: 5 Fakta Pindahnya Ivan Perisic dari Inter Milan ke Tottenham Hotspur: Reuni dengan Conte Hingga Gaji Fantastis
Mencatat pengeluaran bulanan secara mendetail memang adalah sebuah pekerjaan yang sangat melelahkan, namun hal ini bisa kamu sesuaikan dengan kenyamanan kamu.
Untuk tiga bulan pertama, mungkin kamu harus mencatat pengeluaran harian lalu direkap pada akhir bulan untuk mendapatkan nominal angka yang menjadi pengeluaran kamu dalam satu bulan.
Mencatat pengeluaran akan membantumu dalam tracking pengeluaran bulanan kamu, kamu bisa tahu mana yang penting untuk dipenuhi dan mana yang tidak penting untuk tidak dipenuhi.
Setelah mendapatkan angka pasti pengeluaran setiap bulan pada tiga bulan pertama, maka kamu akan otomatis terbiasa untuk mengatur pengeluaranmu dan tidak perlu lagi mencatat secara detail pengeluaran bulanannya.
2. Menambah aliran pemasukan
Di era digital seperti sekarang ini membuka peluangmu semakin besar untuk mencari dan mendapatkan pemasukan tambahan, Raditya Dika dalam kanal Youtube-nya menyampaikan bahwa kamu bisa menambah aliran pemasukan sebagai solusi dari masalah keuanganmu.
“Menambah aliran pemasukan itu penting sebenarnya, jeli dan tangkas dalam melihat peluang adalah nilai tambah yang harus lo miliki,” jelas Radit.
“Banyak orang mengira kalau gaji itu sama dengan penghasilan, padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Gaji itu nominalnya kadang nominalnya tetap, bisa bertambah dalam jangka waktu tertentu saja,” tandasnya.
“Kalau penghasilan itu nominalnya kadang tidak tetap, gue dulu kerja kantoran dengan gaji tetap tiap bulannya, tapi di luar gaji itu gue dapat royalti dari menjadi penulis buku Kambing Jantan, sehingga menambah aliran pemasukan gue, tidak hanya dari satu tempat saja,” ungkap Radit.
Dana darurat adalah sekumpulan dana yang dipersiapkan untuk menyiapkan hal-hal yang tidak terduga di kemudian hari seperti, diphk atau amit-amit harus masuk rumah sakit dengan keadaan belum memiliki asuransi kesehatan.
Idealnya dana darurat disiapkan dalam jumlah yang banyak, rumus menghitung dana darurat adalah; pengeluaran perbulan x 3 (durasi waktu yang bisa membuatmu merasa aman ketika ditimpa musibah).
Itu lah pentingnya mencatat pengeluaranmu dalam satu bulan, agar kamu mengetahui berapa nominal uang yang harus kamu persiapkan untuk menyiapkan dana darurat.
Misal kamu punya pengeluaran sebesar Rp3,000,000 maka kamu bisa menghitungnya seperti rumus di atas; Rp3,000,000 x 3 Bulan = Rp9,000,000.
Nominal Rp9,000,000 adalah sejumlah uang yang harus kamu kumpulkan untuk memenuhi target dana daruratmu, makin lama jangka waktu yang kamu kalikan dengan nominal angka pengeluaranmu akan semakin bagus.
Kamu bisa mengumpulkannya setiap bulan, itu semua tergantung pada komitmen yang kamu tentukan dengan dirimu sendiri. Makin singkat waktu untuk menyicil dana darurat akan semakin baik.
Jika ingin mengumpulkan dalam waktu 3 bulan dari sekarang kamu bisa menghitungnya dengan cara; Rp.9,000,000 : 3 = Rp3,000,000.
Rp3,000,000 adalah nominal yang harus kamu setorkan setiap bulannya untuk mencapai tujuan dana daruratmu, tidak ada aturan khusus, kamu bisa berkomitmen sesuai dengan kemampuanmu.
4. Investasi atau menabung sama baiknya
Berinvestasi pada produk keuangan seperti saham atau reksadana adalah yang bisa kamu pilih, namun jika kamu tipe konservatif, kamu bisa memilih untuk menabung di deposito bank yang return pertahunnya mencapai 3-5%.
Namun jika penghasilan kamu masih terbatas, maka investasi terbaik adalah investasi leher ke atas (belajar untuk meningkatkan kemampuanmu agar bisa menambah aliran pemasukanmu).
Investasi dan menabung sejatinya tidak untuk membuatmu jadi kaya raya, melainkan untuk membantumu mencapai tujuan keuangan.
Misal kamu ingin membeli mobil dalam jangka waktu 5 tahun ke depan, maka kamu bisa mengkalkukasi nominal angka yang akan kamu keluarkan (cara menghitungnya sama seperti rumus mengumpulkan dana darurat).
Yang membedakan mungkin hanya hitung-hitungan di awalnya saja, untuk membeli mobil dalam jangka waktu 5 tahun ke depan kamu harus menyiapkan uang sebesar harga unit mobil baru yang akan terus naik tiap tahun mengikuti angka inflasi.
Karena harga 1 unit mobil baru Rp500,000,000 hari ini pasti akan berbeda dengan 5 tahun yang akan datang.
Rp500,000,000 : 15% (asumsi angka inflansi per tahun) = maka uang yang harus kamu kumpulkan dalam 5 tahun ke depan dari sekarang adalah sebesar Rp3,3 Milliar.
5. Menukar waktu dengan uang
Sepertinya sudah disampaikan di atas bahwa investasi atau menabung adalah untuk membantumu mencapai tujuan keuangan, bukan untuk menjadi kaya.
Jadi pentingnya untuk mengetahui produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kemampuan keuanganmu adalah suatu yang penting untuk menyusun strategi dalam berinvestasi untuk mencapai tujuan keuangan pribadimu.
Berikut adalah 5 tips yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya generasi sandwich!.***
