Network
Media Magelang – BMKG mengadakan konferensi pers untuk membahas soal perkembangan cuaca, mitigasi gempa dan tsunami di Indonesia 2021.
Pada konferensi pers membahas perkembangan cuaca, mitigasi gempa dan tsunami tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa beberapa daerah paling rentan bisa mengalami banjir, banjir bandang, hingga longsor.
BMKG mengadakan konferensi pers perkembangan cuaca di musim hujan tahun 2021 dan mitigasi gempa bumi serta tsunami di Indonesia tersebut pada Sabtu, 23 Januari 2021. Konferensi pers dihelat secara virtual menggunakan zoom meeting dan live streaming via YouTube.
Tak hanya itu, BMKG pun menyebutkan bahwa Indonesia akan mengalami peningkatan curah hujan sebesar 40-80 persen 300-500 milimeter pada Januari-Maret 2021.
“Diprediksi dari Januari hingga Maret peningkatan curah hujan sebesar 40-80 persen atau 300-500 milimeter. Lingkungan atau kapasitas daya dukungnya paling rentang akan mengalami banjir atau longsor bahkan banjir bandang. Sehingga dikhawatirkan akan saling susul-menyusul,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip Media Magelang dari BMKG Senin 25 Januari 2021.
Dwikorita Karnawati pun menyampaikan bahwa BMKG telah memberikan peringatan dini soal potensi terjadinya kondisi ekstrem soal cuaca akibat adanya beberapa fenomena.
Fenomena tersebut adalah La Nina yang diakibatkan oleh anomali suhu air laut di Sumatera Pasifik mendingin dibandingkan suhu muka air laut di Indonesia yang makin hangat. Akibatnya, terjadi perbedaan tekanan udara dan aliran massa udara yang masif ke wilayah Indonesia.
Fenomena La Nina ini akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan.
Sementara itu, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan menjelaskan 94 persen wilayah Indonesia telah mengalami musim hujan.
