“Jangan sampai jadi kemenangan simbolik dari junta militer,” ucap Shofwan.
Dia menambahkan Indonesia dan ASEAN tidak lulus ujian apabila krisis di Myanmar masih berkelanjutan sejak pertemuan tersebut.
Menurutnya, Indonesia akan kehilangan suara di dunia internasional dan kehilangan pengaruhnya dalam politik internasional, jika masih ada kekerasan di Myanmar setelah KTT ASEAN di Jakarta.
Baca Juga: Link Pendaftaran Online BLT BPUM UMKM 2021 Wilayah Jakarta Utara! Simak Info Lengkap Berikut!
Shofwan mengatakan ASEAN tidak akan dianggap sebagai institusi yang dipertimbangkan di dunia apabila gagal menyelesaikan krisis yang melanda di Myanmar.
"Kita tunggu saja. Saya kira ini pertaruhan, jika gagal jadi stempel legitimasi junta, jika berhasil bisa menjadi jalan untuk mengatasi krisis yang berlarut-larut,” tutur Shofwan.
Adapun pemimpin yang dikonfirmasi hadir dalam KTT ASEAN yakni Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, serta Presiden Joko Widodo.
Kepala junta, Panglima Jenderal Senior Myanmar, Min Aung Hlaing juga akan menghadiri pertemuan tersebut.
Sedangkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan o-Cha tidak akan hadir dalam pertemuan KTT ASEAN di Jakarta.