Sujiwo Tejo Akui Belum Dapat Vaksin Covid-19, dr. Tirta: Kategori Lansia Rencana Digeser dari Usia 60 Jadi 50

- 6 Mei 2021, 10:37 WIB
dr. Tirta menyampaikan ada pergeseran rentang umur lansia yang mendapatkan vaksin Covid-19.
dr. Tirta menyampaikan ada pergeseran rentang umur lansia yang mendapatkan vaksin Covid-19. /Tangkapan layar YouTube TVOne

Media Magelang – Pada talkshow Catatan Demokrasi yang tayang di Tv One, Selasa, 4 Mei 2021, Sujiwo Tejo mengaku belum dapat vaksin Covid-19 dan dr. Tirta menjelaskan soal vaksinasi lansia.

Sujiwo Tejo yang kelahiran 1962, mengatakan ia memang belum masuk kategori lansia, sehingga ia maklumi tak dapat vaksin Covid-19 untuk lansia sebagaimana disebut dr. Tirta.

Namun yang Sujiwo Tejo bingungkan, kenapa ia tak diundang ke vaksinasi untuk seniman di Galeri Nasional untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Ini Bacaan Niat dan Tata Cara Melakukan Iktikaf di Rumah Saat Pandemi

Pada talkshow itu, Jubir Menteri BUMN, Arya Sinulingga dan dr. Tirta turut memberi jawaban terkait vaksin Covid-19.

“Sebenarnya vaksin (Covid-19) kita itu udah 30 juta yang didistribusikan , tapi yang dipakai baru sekitar 20 juta. Jadi masih ada 10 juta yang belum digunakan dan itu untuk lansia,” ujar Jubir Menteri BUMN.

Sujiwo Tejo kemudian menyahuti kalau ia sebenarnya tidak masalah tidak dapat vaksin Covid-19, tapi ia jadi berpikiran ke mana-mana kenapa ia tak diundang vaksinasi di Galeri Nasional.

Baca Juga: Lengkap! Ini Bacaan Doa dan Niat Sholat Tahajud untuk Dapatkan Kemuliaan Malam Lailatul Qadar

“Jadi pagi itu saya lihat teman-teman divaksin (vaksin Covid-19) di Galeri Nasional, saya kok enggak diundang? Saya juga enggak anti Pak Jokowi, cuma saya memang enggak mendukung, saya juga enggak menjilat. Jadi ke mana-mana pikiran saya gitu lho,” ujar Sujiwo Tejo.

“Saya lansia belum, saya belum 60. Jadi itu jelas-jelas undangan vaksinasi untuk seniman dan budayawan. Dan saya enggak diundang,” lanjut Sujiwo Tejo.

Jubir Menteri BUMN pun menjawab bahwa pemberian vaksin Covid-19 memang ada tahapannya, yaitu untuk tenaga kesehatan, lansia yang berbarengan dengan pelayan publik seperti guru.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Ramadhan Semarang dan Sekitarnya Pada Hari Ini 6 Mei 2021, Lengkap dengan Waktu Sholat

Jubir Menteri BUMN juga mengatakan, 10 juta vaksin yang tersisa tidak bisa asal diberi kepada siapa saja yang mau apabila tak semua lansia, hal itu bisa ditentang aktivis kesehatan, seperti dr. Tirta.

“Jadi problem utamanya itu adalah kalau teman-teman di senior guru itu strict di standar. Cuma kemarin akhirnya merumuskan kita membuat sebuah ide dari pak menteri dan dokter, bahwa usianya kemungkinan ada ide digeser dari 60 ke 50 tapi masih nunggu penelitian,” ujar dr. Tirta.

Terkait pertanyaan stok vaksin untuk lansia kalau dibiarkan bisa kadaluarsa, dr. Tirta mengatakan kadaluarsa vaksin Covid-19 jatuh pada Mei atau Juni.

Sementara menunggu masa kadaluarsa vaksin Covid-19 habis, dr. Tirta menjelaskan akan ada upaya seperti penggeseran kategori lansia dari usia 60 jadi 50, dan pelayanan kesehatan gratis.

Ide pelayanan kesehatan gratis dan penggeseran kategori usia lansia penerima vaksin Covid-19 itu diharapkan dr. Tirta bisa menarik lansia untuk datang, sehingga pemerintah tak perlu beri vaksin pada orang diluar prioritas.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah