Insiden Christian Eriksen Pingsan di Lapangan dan Pentingnya Belajar Tentang CPR

14 Juni 2021, 05:45 WIB
Chrisian Eriksen sempat mengalami pingsan saat bertanding pada Euro 2021. /HANNAH MCKAY/Pool via REUTERS

Media Magelang - Peristiwa robohnya Christian Eriksen saat membela Denmark melawan Finlandia di laga pembuka Grup B Euro 2020 masih jadi topik terhangat.

Christian Eriksen terjatuh saat menggiring bola dua menit jelang turun minum dan tim medis gerak cepat melakukan tindakan CPR ( Cardioulmonary Rescucitation).

CPR atau resusitasi jantung paru berperan penting dalam menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami henti jantung karena serangan atau karena hal lain (seperti nyaris tenggelam).

Berikut penjelasan lebih rinci mengenai CPR yang menyelamatkan nyawa gelandang Inter Milan ini sebagaimana Media Magelang rangkum dari berbagai sumber:

Baca Juga: Christian Eriksen Pingsan di Lapangan, Kapten Denmark Ini Langsung Banjir Pujian

CPR adalah pertolongan pertama untuk mengembalikan pernafasan dan perderaran darah sebelum kedatangan tim medis.

Jika detak jantung dan aliran darah terhenti maka akan menyebabkan kematian dalam hitungan 8-10 menit.

Melihat kembali apa yang terjadi kepada Christian Eriksen, dokter yang menanganinya mengatakan detak jantung sang bintang sempat terhenti lima menit dan mulai muncul kepanikan bahwa eks pemain Tottenham ini sudah tak tertolong lagi.

CPR membantu melancarkan aliran darah yang mengandung oksigen tetap mengalir ke otak hingga orang tersebut mendapat pertolongan medis.

Lalu, bagaimana cara melakukan teknik CPR secara tepat, terutama bagi pemula?

Baca Juga: Jelang Laga Pembuka Turki vs Italia, Ini Jadwal Euro 2020 Grup A-F Pekan Pertama

Sebelum melakukan CPR, pastikan posisi orang yang akan ditolong aman.Misalnya, jika itu terjadi di jalanan, maka orang tersebut harus dipinggirkan terlebih dulu.

Saat Eriksen tumbang di lapangan, kapten tim nasional Denmark Simon Kjaer gerak cepat memberikan pertolongan pertama sebelum tim medis datang.

Simon Kjaer memastikan lidah rekannya tidak menutupi saluran pernapasan dan memastikan Eriksen masih sadar.

Langkah berikutnya setelah memindahkan orang yang akan ditolong adalah memastikan bahwa orang tersebut masih sadar.

Coba komunikasi dengannya untuk memastikan korban sadar dan bisa merespon. Lalu coba tepuk-tepuk lengan atau punggungnya.

Baca Juga: Jadwal UEFA Euro 2020, Lengkap Pertandingan Pekan Pertama Grup A hingga F

Kemudian, cek denyut nadi dan pastikan ada yang segera menghubungi ambulans.

Setelah langkah-langkah tadi. ini langkah utama dalam CPR

Ada tiga langkah utama dalam CPR, yaitu:

1.Compression
Langkah ini adalah menekan dada. Anda bisa meletakkan salah satu tangan Anda pada dada korban dan tangan satunya di tangan pertama.

Pastikan posisi Anda saat menolong korban juga sudah tepat, yaitu berlutut di samping leher dan bahu korban.

Tekan dada sedalam 5-6 cm sebanyak 100 hingga 120 kali tiap menit. Lalu, Anda pastikan bahwa Anda juga menekan dada dengan tubuh bagian atas, tidak hanya telapak tangan.

2.Airways (membuka jalur pernapasan)
Pastikan kepala korban dan dagunya dalam posisi mendongak ke atas. Letakkan kedua tangan Anda di dahinya.

Perhatikan apakah dia merespon ucapan Anda? Apakah ada pergerakan dada? Coba dekatkan telinga Anda ke mulut atau dada korban untuk memastikan bahwa korban masih bisa bernapas.

3.Breathing (pernapasan buatan)
Jepit hidung korban setelah menempatkan mulut Anda ke mulut korban.

Lalu, berikan hembusan napas dua kali secara kuat hingga dada korban bergerak.

Terus ulangi langkah ini hingga tim medis datang.

Jika korban masib bernapas normal, pemberian napas buatan ini tidak diperbolehkan karena justru berakibat fatal.

Demikian cara melakukan CPR untuk pertolongan pertama serangan jantung sebagaimana yang terjadi pada Christian Eriksen.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler