Final Euro 2020: Tiga Fakta Kemenangan Italia dari Inggris Lewat Adu Penalti

12 Juli 2021, 10:35 WIB
Tim Italia foto bersama dalam euforia juara EURO 2020 di stadion Wembley Inggris Senin pagi, 12 Juli 2021 /twitter/Denpasar Update

Media Magelang - Italia akhirnya berhasil meraih trofi Euro 2020 setelah lewat pertarungan mendebarkan mengalahkan Inggris 3-2 lewat adu penalti pada final di Wembley,London Senin dini hari 12 Juli 2021.

Italia dan Inggris bermain imbang 1-1 di babak normal dan perpanjangan waktu sehingga pemenang final Euro 2020 harus ditentukan lewat adu penalti.

Gigi Donnaruma memblok dua tendangan penalti Inggris begitu juga Jordan Pickford yang memblok dua tendangan pemain Italia. Satu tendangan algojo Inggris meleset.

Kemenangan Italia ini menyimpan tiga fakta menarik sebagaimana Media Magelang rangkum dari berbagai sumber:

Baca Juga: Final Euro 2020 Italia vs Inggris: Fakta, Statistik, Head-to-Head dan Perkiraan Susunan Pemain

Italia cetak sejarah dan akhiri kutukan adu penalti

Ada hal menarik dari kemenangan Italia ini karena mereka memenangkan dua laga lewat adu penalti secara beruntun; di semifinal lawan Spanyol dan di final lawan Inggris.

Kejadian-kejadian sebelumnya menunjukkan bahwa tim yang menang lewat adu penalti di satu laga, akan kalah di laga berikutnya.

Contoh nyata di Euro 2020 adalah Swiss dan Spanyol. Swiss menang lewat adu penalti saat di 16 besar lawan Perancis namun kalah hoki saat lawan Spanyol di delapan besar.

Spanyol menang adu penalti lawan Swiss di perempat final Euro 2020 namun kalah dari Italia di semifinal.

Baca Juga: Jelang Final Euro 2020 Antara Italia vs Inggris, Berikut Empat Acara Besar Di Stadion Wembley

Pada Euro 1996,Perancis dan Inggris mengalami hal yang dialami Swiss dan Spanyol tahun ini.

Dua puluh tahun kemudian, Polandia yang menang atas Swiss lewat adu penalti di babak 16 besar Euro 2016, takluk lewat babak tos-tosan di delapan besar oleh Portugal (yang akhirnya jadi juara).

Leonardo Bonucci yang tua-tua keladi

Baru awal Inggris sudah ngegas dengan gol cepat Luke Shaw lewat kerjasama apik dengan Kieran Trippier.

Italia dominan dalam penguasaan bola hingga 60 persen di babak pertama dan 71 persen di babak kedua.

Italia baru bisa menyamakan kedudukan lewat bek veteran Leonardo Bonucci di menit ke-67 memanfaatkan kemelut depan gawang Jordan Pickford.

Posisi Bonucci memang bek, namun dia juga rajin melepaskan 118 umpan akurat dan menorehkan 141 sentuhan selama partai final melawan Inggris.

Bek Juventus yang sempat 'melipir' ke AC Milan menjadi pemain tertua yang mencetak gol di final Euro dengan usia 34 tahun 71 hari.

Ironi Bukayo Saka, Marcus Rashford, dan Jardon Sancho

Pelatih memang punya hak menentukan siapa yang jadi algojo saat babak adu untung.

Namun keputusan pelatih Inggris Gareth Southgate menjadikan Bukayo Saka, Marcus Rashford dan Jardon Sancho algojo adu penalti untuk ajang sekelas Euro 2020 menjadi topik yang ramai diperdebatkan di media sosial.

Bukayo Saka masih usia 19 tahun dan minim pengalaman internasional. Sementara Marcus Rashford dan Jardon Sancho baru main menit-menit terakhir jelang perpanjangan waktu usai.

Akhirnya bisa dilihat sendiri. Marcus Rashford nampak gugup dan tendangannya menyamping mentok gawang dan Gigi Donnarumma memblok tendangan Jardon Sancho dan Bukayo Saka.

Saat adu penalti, terutama di turnamen selevel Piala Dunia atau Euro, kesiapan mental pemain dan keberuntungan menentukan ketimbang nama besar.

Di masa lalu, pemain sekelas Michel Platini, Zico dan Diego Maradona pun bisa gagal di babak adu penalti Piala Dunia.

Di fase grup Piala Dunia 2018, pemain sekelas Lionel Messi pernah merasakan tendangan penaltinya diblok saat berhadapan dengan negara debutan sekelas Islandia.

Muncul perdebatan mengapa Gareth Southgate tidak memilih pemain-pemain yang lebih matang secara pengalaman seperti Jordan Henderson atau John Stones sebagai algojo.

Di Euro 2020, kita lihat Kylian Mbappe yang banyak dipuja-puji setelah membawa Perancis juara dunia 2018 toh gagal saat menjadi penendang penentu saat adu penalti lawan Swiss di babak 16 besar.

Gareth Southgate sendiri mengakui semua yang terjadi adalah akibat kesalahannya.  Demikian tiga fakta terkait kemenangan Italia atas Inggris di final Euro 2020.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler