Final Copa America 2021 Brazil vs Argentina, Ini Lima Pertemuan Terbaik Raksasa Amerika Latin Sepanjang Masa

- 10 Juli 2021, 16:59 WIB
Final Copa America 2021 antara Brazil v Argentina akan berlangsung pada 10 Juli 2021, Sabtu malam (Minggu pagi WIB) di Stadion Maracana.
Final Copa America 2021 antara Brazil v Argentina akan berlangsung pada 10 Juli 2021, Sabtu malam (Minggu pagi WIB) di Stadion Maracana. //Instagram.com/@copaamerica

Media Magelang - Final Copa America 2021 yang mempertemukan Brazil vs Argentina pada Minggu 11 Juli 2021 pukul 07.00 WIB di stadion Maracana, Rio de Janeiro, memang menjadi final idaman sejuta umat.

Argentina mengalahkan Kolombia lewat adu penalti di semifinal Copa America 2021 sementara Brazil menumbangkan Peru.

Persaingan Argentina dan Brazil selalu menarik untuk disimak, terlebih keduanya adalah kekuatan sepak bola Amerika Latin.

Baca Juga: Sedang Main! Ini Link Nonton Gratis Copa America 2021 Peru vs Kolombia di TV Online

Brazil sudah lima kali juara Piala Dunia dan sembilan kali meraih trofi Copa America, sementara Argentina juara Piala Dunia dua kali dan menjadi raja Copa America dengan 14 trofi (terakhir juara tahun 1993).

Jelang final Copa America 2021, ada baiknya kita bernostalgia melihat pertemuan tak terlupakan antara Brazil dan Argentina sebagaimana dirangkum Media Magelang dari berbagai sumber:

Brazil 0 vs Argentina 0 Fase Grup Kedua Piala Dunia 1978: Konspirasi tuan rumah menangkan Piala Dunia

Argentina menjadi tuan rumah Piala Dunia dengan segala kontroversinya, terlebih saat itu Argentina dipimpin oleh regim militer pimpinan Jorge Rafael Videla.

Baca Juga: Link Live Streaming Peru vs Kolombia di Perebutan Posisi 3 Copa America 2021

Walau beberapa negara memprotes, toh ajang bergengsi tersebut tetap berjalan.

Brazil berada satu grup dengan tuan rumah, Peru dan Polandia di fase grup kedua.

Laga Brazil vs Argentina dikenal sebagai "Perang di Rosario (The Battle of Rosario)". Sekalipun laga berakhir tanpa gol, namun tetap permainan berlangsung keras sehingga memaksa wasit mengeluarkan empat kartu kuning.

Argentina yang kalah selisih gol dari Brazil butuh kemenangan di atas tiga gol untuk bisa ke final. Akhirnya Mario Kempes dan kolega berhasil menang 6-0 atas Peru dan melaju ke final.

Brazil pun curiga ada sesuatu yang tidak beres dari kemenangan tim asuhan Cesar Luis Menotti tersebut. Usut punya usut, kiper Peru Ramon Quiroga lahir di Argentina dan mempunyai keterikatan emosional dengan negara kelahirannya.

Namun, Quiroga membantah tudingan dirinya sengaja membiarkan gawangnya kebobolan demi memenangkan tuan rumah sekalipun banyak yang menuding Argentina memang menghalalkan segala cara agar bisa ke final.

Brazil akhirnya menjadi juara tiga dengan mengalahkan Italia di perebutan tempat ketiga. Argentina meraih trofi Piala Dunia pertamanya dengan menang 3-1 atas Belanda (dengan segala kontroversinya).

Brazil 3 vs Argentina 1 Fase Grup Kedua Piala Dunia 1982: Munculnya Diego Maradona dan ironi tim terbaik tanpa gelar

Brazil di bawah asuhan mendiang Tele Santana emang bagus-bagusnya dan dunia pun mengagumi permainan indah mereka.

Brazil saat itu punya sederet pemain berkualitas seperti Zico, Junior, Eder,Falcao dan tak lupa juga mendiang Socrates yang selain dikenal sebagai salah satu jenderal lapangan tengah terbaik dunia juga dikenal sebagai dokter yang sadar politik dan kerap menyuarakan sikap anti pemerintahan militer.

Di Piala Dunia 1982, ada 24 tim yang terbagi dalam enam grup. Dua tim terbaik dari masing-masing grup dibagi lagi jadi empat grup dan hanya juara grup yang lolos ke empat besar.

Argentina, Brazil dan Italia berada di fase grup kedua. Italia dengan permainan bertahannya mengalahkan Argentina yang saat itu sudah diperkuat oleh Diego Maradona(saat itu masih berusia 21 tahun).

Laga Brazil vs Argentina menjadi antiklimaks bagi juara bertahan.Maradona pun tak berdaya dan bahkan harus diusir setelah menendang Baptista. 

Zico membuka keunggulan saat memanfaatkan bola muntah dari tendangan bebas Eder sebelum Serginho dan bek Junior menambah keunggulan Brazil.

Argentina memperkecil kekalahan lewat Ramon Diaz dan Maradona yang kepancing emosi karena menendang Baptista harus dikartu merah.

Laga Brazil vs Italia menjadi penentu dan Tim Samba jelas diunggulkan ketimbang Italia yang main biasa-biasa saja di fase grup pertama.

Namun keberuntungan tidak memihak pada Socrates dan kolega saat di laga penentu mereka justru kalah dari Italia yang dikritik karena bermain membosankan dan terlalu banyak bertahan.

Italia menjadi juara Piala Dunia 1982 setelah mengalahkan Jerman(Barat) di final.Brazil pulang tanpa trofi namun tetap dpuja rakyatnya serta dunia.

Timnas Brazil di Piala Dunia 1982 kerap disebut tim terbaik yang tak pernah meraih gelar juara dunia, seperti Hungaria (1954) dan Belanda (1974 dan 1978).

Brazil 0 vs Argentina 1 Babak 16 Besar Piala Dunia 1990: Insiden Air Suci dan Lengahnya Brazil

Argentina dengan Diego Maradona hadir sebagai juara bertahan yang di laga pembuka justru kalah dari Kamerun 0-1.

Argentina di bawah asuhan pelatih Carlos Billardo lolos pas-pasan sebagai peringkat tiga terbaik.

Kedua raksasa Amerika Latin harus bertempur lebih awal di babak 16 besar.

Laga yang diharapkan bakal seru malah berlangsung membosankan karena Argentina dengan Maradona yang kurang fit cenderung main aman sementara Brazil yang lebih dominan justru tidak mampu mencetak gol.

Kesalahan Brazil lainnya adalah terlalu fokus pada Maradona tanpa sadar bahwa sang legenda mengoper bola ke Claudio Caniggia yang bebas bergerak dan akhirnya berbuah gol bagi Albiceleste sembilan menit jelang bubaran.

Apesnya lagi Brazil juga kehilangan Ricardo Gomez karena pelanggaran yang menyebabkan dirinya diusir.

Sorotan tertuju pada bek Brazil Branco yang sempat gagah mengawal Maradona namun mendadak seperti hilang fokus sehingga membiarkan Maradona mengoper bola ke Claudio Caniggia.

Branco yang pernah bermain di Serie A bersama Genoa mengaku minum air yang sudah diberi obat penenang oleh ofisial Argentina.

Pihak Brazil tentu meradang mendengar hal ini dan walau Maradona sempat membenarkan pernyataan Branco tersebut.

Namun pihak Argentina tidak terlalu menanggapi karena bisa saja sang legenda berbicara 'ngasal' begitu karena pengaruh obat terlarang.

Sejak kejadian tersebut, Brazil selalu membawa air minum sendiri untuk laga di Argentina.

Argentina 3 vs Brazil 2 Fase Grup Kedua Copa America 1991: Drama Lima Gol dan Lima Kartu Merah

Salah satu laga klasik yang masih diingat karena kerasnya pertandingan sehingga memaksa wasit mengeluarkan lima kartu merah.

Saat itu, laga belum menggunakan sistem gugur sehingga ada fase grup kedua setelah fase pertama selesai.

Argentina dan Brazil sama-sama menjadi favorit juara dan laga di Santiago, Chile menjadi yang dinanti.

Argentina membuka keunggulan lewat Dario Franco semenit laga mulai namun lima menit kemudia Branco menyamakan kedudukan lewat tendangan bebasnya yang berkelas.

Leonardo Rodriguez menjadi pahlawan Argentina karena sekalipun tidak mencetak gol, ketiga gol Argentina (dua dari Dario Franco dan satu dari Gabriel Batistuta) berasal dari assistnya.

Brazil memperkecil kekalahan lewat Joao Paulo.

Laga penuh drama dan kartu merah tersebut menjadi penentu Argentina menjuarai Copa America untuk yang ke-13 kalinya (dan dua tahun berselang Albiceleste meraih gelar Copa ke-14 )

Brazil 3 vs Argentina 0 Final Copa America 2007: Blunder Roberto Ayala dan Kisah Selecao Berstatus Underdog

Brazil hadir sebagai juara bertahan setelah mengalahkan Argentina di Copa 2004 lewat adu penalti.

Namun di Copa 2007 yang digelar di Venezuela ini, Argentina dengan Lionel Messi dan CarlosTevez plus jenderal lapangan tengah Juan Roman Riquelme jelas lebih meyakinkan.

Sementara Brazil ke final dengan perjuangan namun di final (yang juga ulangan final tiga tahun sebelumnya) yang terjadi justru sebaliknya.

Julio Baptista membuka keunggulan untuk Brazil saat laga baru jalan empat menit lewat tendangan kerasnya dari sisi kanan lapangan.

Argentina terus melancarkan serangan namun jelang turun minum bek senior Roberto Ayala membuat blunder dengan gol bunuh dirinya. Skor 2-0 untuk Brazil bertahan hingga turun minum.

Laga berlangsung lebih keras di babak kedua sehingga wasit sibuk mengeluarkan tujuh kartu kuning.

Brazil memperbesar kemenangan lewat bek Dani Alves yang turun sebagai pemain pengganti.

Ketajaman Lionel Messi dan Carlos Tevez mendadak mentok dengan rapinya lini belakang Brazil yang dikawal Juan dan Alex.

Demikian lima pertemuan tak terlupakan antara Brazil vs Argentina. Nah, siapakah yang akan menjuarai Copa America 2021 nanti? ***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Bleacherreport.com Sporstar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah