Network
Media Magelang – Kronologi penundaan jadwal Liga 1 terhitung sejak Maret. Ketika itu Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, tegas tak akan menghelat pertandingan hingga bulan Juni.
Isu pembukaan jadwal Liga 1 sempat mencuat akhir Mei seiringan dengan Kongres Tahunan PSSI. Bahkan didukung pernyataan resmi dari pihak kepolisian akan menerbitkan izin.
Akhirnya muncul tanggal pembukaan jadwal Liga 1 pada 10 Juli 2021. Tapi dimajukan menjadi tanggal 9 Juli 2021. Momen itu tentu membuat banyak pihak senang.
Namun keputusan resmi itu akhirnya dibatalkan. Isunya akan ditunda hingga akhir Juli. Memasuki Agustus belum ada update resmi yang terkoordinasi.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris 2021-2022 Pekan 1 yang Dimulai Akhir Pekan Ini
Masuk 8 Agustus 2021, Konpers daring yang menyampaikan hasil rapat koordinasi antar lembaga diumumkan. Liga 1 akan dibuka Jumat 20 Agustus 2021.
Deklarasi tanggal pembukaan Liga 1 waktu itu sangat meyakinkan. Liga 1 akan benar-benar bergulir pada Jumat 20 Agustus 2021.
Namun Senin 9 Agustus 2021 muncul pernyataan lebih menyakinkan, pembukaan Liga 1 akan ditunda mejadi Jumat 27 Agustus 2021.
Mundurnya laga pembukaan jadwal Liga 1 disampaikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, dalam Konpers daring, Senin 9 Agustus 2021.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 Mundur Lagi, Sampai Kapan?
“Jadi telah disepakati bahwa akan dimulai pada tanggal 27 Agustus,” ungkap Amali.
Keputusan penundaan telah dikomunikasikan kepada sejumlah pihak, termasuk PSSI, LIB, Satgas Covid-19, serta pihak otoritas keamanan.
Berkali-kali dalam Konpers daring Menpora mengingatkan soal kedisiplinan atas protokol kesehatan. Pihaknya mengaku telah memegang komitmen dengan PSSI, LIB, serta klub taat protokol kesehatan.
Lebih jauh, pada Konpers daring itu, Amali meyakinkan bahwa Liga 1 akan digelar sesuai dengan tanggal yang telah diumumkan secara resmi.
“Soal teknisnya ini sangat ketat dan disiplin melebihi dari yang sebelumnya,” tegas Amali.
Pada Konpers sebelumnya, Amali menegaskan, pertandingan hanya boleh digelar di daerah berstatus PPKM Level 2 ke 1.
Ia juga menegaskan, helatan sepak bola profesional kelas wahid itu harus bersifat fleksibel dalam penentuan tempat, termasuk soal jadwal yang sewaktu-waktu bisa berubah.
Perubahan tempat atau jadwal tergantung situasi perkembangan kasus Covid-19. Pertandingan harus dipindah ke daerah lain, jika kasus Covid-19 di daerah yang dijadwalkan trennya meningkat.
“Nanti kalau tiba-tiba kasus Covid-19-nya naik, maka penyelenggara berjanji memindahkan tempat pertandingan ke lokasi yang berlevel di bawahnya. Jadi ini fleksibel,” tegas Zainudin Amali.
Meski jadwal Liga 1 boleh dijalankan, tapi bukan berarti pertandingan boleh digelar dengan hadirnya penonton atau suporter di lapangan.***
