Mitos Kutukan Kapten Tim Arsenal Berlanjut, Aubameyang Jadi ‘Korban’ Terbaru

- 15 Desember 2021, 16:05 WIB
Kutukan kapten tim Arsenal rupanya masih berlanjut. Aubameyang menjadi “korban” terbarunya.
Kutukan kapten tim Arsenal rupanya masih berlanjut. Aubameyang menjadi “korban” terbarunya. /Twitter @afcstuff

Media Magelang – Ada sebuah mitos yang menyelimuti ban kapten tim Arsenal.

Mitos tersebut merupakan kutukan bagi siapa saja yang menjadi kapten tim berjuluk The Gunners tersebut.

Pierre-Emerick Aubameyang menjadi “korban” terbaru dari kutukan kapten Arsenal.

Baca Juga: Profil Komandan Kompi Paskibraka HUT RI ke-76, Kapten Inf Suryadi Nataatmaja pada Upacara Hari Kemerdekaan

Pelatih Arsenal Mikel Arteta resmi mencopot Aubameyang dari jabatan kapten tim.

Pencopotan Aubameyang dari jabatan kapten tim ini bukan tanpa sebab.

Pemain berusia 32 tahun tersebut diketahui telah melakukan tindakan indisipliner pada pekan lalu.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kasus yang menimpa Aubameyang, berikut daftar para kapten tim Arsenal di masa lalu yang menjadi “korban” dari kutukan kapten tim Arsenal tersebut.

William Gallas

William Gallas didatangkan dari rival sekota Arsenal, Chelsea pada tahun 2006.

Gallas langsung mendapat kritik ketika ia memilih jersey bernomor punggu 10 yang sebelumnya dipakai oleh legenda klub, Dennis Bergkamp.

Nomor 10 sendiri bukan nomor punggung yang lazim dipakai oleh seorang bek seperti Gallas.

Gallas dinobatkan sebagai kapten tim oleh pelatih Arsenal saat itu Arsene Wenger hanya setahun setelah ia bergabung bersama Arsenal.

Setelah melakukan tindakan kekanak-kanakan saat melawan Birmingham City pada Februari 2008, kritikan terus mengalir kepada Gallas.

Gallas akhirnya dicopot sebagai kapten tim setelah mengkritik para pemain muda Arsenal kala itu dalam sebuah wawancara dengan Associated Press yang berujung pada penurunan moral skuad Arsenal.

Baca Juga: Christian Eriksen Pingsan di Lapangan, Kapten Denmark Ini Langsung Banjir Pujian

Selain dicopot ban kaptennya, Gallas juga dijatuhi hukuman pemotongan gaji dua minggu dan dicoret dari daftar skuad Arsenal menghadapi Manchester City.

Pada 24 November 2008, pihak klub secara resmi mengumumkan bahwa Cesc Fabregas akan menjadi pengganti Gallas sebagai kapten tim The Gunners.

Tidak hanya itu, pada Agustus 2010, Gallas memilih untuk bergabung dengan rival Arsenal lainnya, Tottenham Hotspur dengan status bebas transfer.

Para pendukung Arsenal pun semakin membencinya.

Robin van Persie

Robin van Persie menjadi nama selanjutnya dalam jajaran kapten Arsenal yang kurang beruntung.

Bergabung dengan Arsenal pada 2004, ia menjadi andalan Arsenal di lini depan.

Pada musim 2011-2012, Van Persie diangkat menjadi kapten tim setelah kepergian Fabregas ke Barcelona pada awal musim.

Van Persie mencetak 30 gol di Liga Inggris pada musim tersebut yang menjadikannya pencetak gol terbanyak di Liga Inggris pada musim tersebut.

Namun, baru setahun menjadi kapten, Van Persie memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya bersama Arsenal dan akhirnya bergabung dengan Manchester United.

Alasan kepergiannya tersebut karena ia ingin memenangkan gelar juara bersama Manchester United yang kemudian mendapat respons negatif dari para pendukung Arsenal.

Hasilnya, Van Persie langsung membawa Manchester United meraih gelar juara Liga Inggris ke-20 mereka sepanjang sejarah pada musim pertamanya berseragam The Red Devils.

Ia juga kembali menjadi top skor di Liga Inggris pada musim tersebut.

Laurent Koscielny

Ditunjuk sebagai kapten tim Arsenal pada musim 2018-2019, Laurent Koscielny mengakhiri kariernya di Arsenal dengan pandangan negatif dari para pendukung Arsenal.

Menolak untuk mengikuti tur pra-musim Arsenal di Amerika Serikat pada awal musim 2019-2020 dan memaksa Arsenal untuk melepasnya ke klub Liga Prancis Bordeaux, Koscielny mendapat kritikan dari para pendukung The Gunners.

Granit Xhaka

Ditunjuk sebagai kapten tim pada 27 September 2019 untuk menggantikan Koscielny yang hengkang dari klub, Granit Xhaka langsung mendapat kritikan dari publik Emirates Stadium.

Sebulan setelah penunjukkan dirinya sebagai kapten tim, Xhaka mendapat kritikan pedas dari para pendukung Arsenal ketika ia ditarik keluar pada menit ke-61 dalam laga menghadapi Crystal Palace di Emirates Stadium.

Saat itu, sebagian fans Arsenal malah bersorak ketiak Xhaka ditarik keluar lapangan.

Ia disoraki ketika berjalan keluar lapangan dan merespons dengan membuat gestur sarkastik sambil berkata “persetan” dua kali kepada para fans Arsenal yang mencemoohnya.

Ia pun terlihat melepaskan jersey Arsenal miliknya sesaat sebelum meninggalkan lapangan.

Atas insiden tersebut, pelatih Arsenal saat itu Unai Emery mengatakan bahwa tindakan Xhaka itu sangat salah.

Pada 5 November 2019, Xhaka langsung dicopot dari jabatannya sebagai kapten tim padahal ia baru mengenakan ban kapten Arsenal selama satu bulan lebih satu minggu.

Namanya pun sempat tidak terdaftar dalam skuad Arsenal untuk beberapa pertandingan setelah insiden tersebut.

Meski kini ia sudah kembali dipercaya oleh klub dan para fans Arsenal, ia tetap mengakhiri jabatannya sebagai kapten tim dengan catatan negatif.

Pierre-Emerick Aubameyang

Aubameyang menjadi “korban” terbaru dari kutukan kapten tim Arsenal.

Ia ditunjuk sebagai kapten tim pada 5 November 2019 untuk menggantikan Xhaka.

Awal mula pencopotan Aubameyang dari jabatan kapten tim Arsenal bermula pada pekan lalu.

Aubameyang diketahui tidak kembali ke Inggris sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh pihak klub ketika ia melakukan perjalanan ke Prancis untuk mengunjungi sang ibu.

Akibatnya, Aubameyang tidak masuk dalam daftar skuad Arsenal ketika menghadapi Southampton pada 11 Desember 2021 lalu.

Alexandre Lacazette yang bertindak sebagai wakil kapten pun menjadi kapten tim pada laga yang dimenangkan oleh Arsenal dengan skor 3-0.

Tidak hanya itu, Aubameyang pun akhirnya resmi dicopot dari jabatan kapten tim setelah mengemban ban kapten Arsenal dari November 2019 lalu.

Aubameyang pun kembali diasingkan dengan dicoretnya ia dari daftar skuad The Gunners saat akan menghadapi West Ham dalam lanjutan pekan ke-17 Liga Inggris musim ini, 16 Desember dini hari nanti.

Meski bisa dikatakan pelanggaran ringan, tetapi ini bukan kali pertama Aubameyang melakukan perbuatan yang tidak disiplin.

Pada Februari 2021 lalu, Aubameyang terlihat mentato tubuhnya padahal saat itu aturan lockdown di Inggris sedang diperketat akibat kenaikan kasus positif Covid-19.

Sebulan kemudian pada Maret 2021, Aubameyang terlambat hadir dalam laga melawan Tottenham Hotspur.

Sempat menandatangani kontrak baru berdurasi tiga tahun bersama Arsenal pada awal musim 2020-2021, penampilan Aubameyang justru cukup mengecewakan setelahnya.

Nama-nama di atas merupakan sederet pemain dan mantan pemain Arsenal yang mengakhiri kariernya sebagai kapten tim dengan catatan yang tidak dapat dibanggakan.

Kini, Arsenal belum mengumumkan siapa yang akan menggantikan Aubameyang sebagai kapten tim.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x