Pelatih PSG Christophe Galtier Ditahan Polisi Akibat Tindakan Rasis ke Orang Kulit Hitam dan Muslim

- 1 Juli 2023, 17:05 WIB
Pelatih PSG Christophe Galtier
Pelatih PSG Christophe Galtier /Tangkapan layar Instagram @voetbalinternational.nl/

Media Magelang - Kasus tuduhan rasis dan diskriminatif dalam dunia sepak bola kembali mencuat setelah pelatih Paris Saint Germain atau PSG, Christophe Galtier, ditahan oleh polisi pada Jumat, 30 Juni 2023. Tuduhan tersebut berkaitan dengan mantan klubnya, OGC Nice.

Sumber masalah ini bermula dari pengungkapan email yang dikirimkan oleh mantan rekan kerja Galtier di OGC Nice, Julien Fournier, pada bulan April lalu. 

Dalam email tersebut, Fournier menyatakan bahwa Galtier diduga telah mengomentari bahwa skuad Nice memiliki terlalu banyak pemain kulit hitam dan Muslim.

Mendengar tuduhan ini, Galtier dengan tegas membantah segala pernyataan yang menyudutkannya melalui pengacaranya ketika kasus ini pertama kali mencuat ke publik. 
 
 
Meskipun ia telah membantah, polisi tetap memanggilnya untuk menjalani penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap kebenaran dari tuduhan ini.

Dampak dari penahanan Galtier ini juga telah mempengaruhi posisinya sebagai pelatih PSG. Jurnalis terkenal, Fabrizio Romano, melaporkan bahwa status Galtier sebagai pelatih PSG akan segera berakhir. 
 
PSG sendiri telah mengambil langkah maju dengan mencari pengganti yang potensial untuk Galtier, dan saat ini sedang mengurus kontrak dengan calon pelatih baru dari Spanyol, Luis Enrique.

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi seluruh industri sepak bola, mengingat pentingnya menegakkan prinsip-prinsip non-diskriminasi dan menghargai keberagaman di dalam tim-tim sepak bola profesional. 
 
Tuduhan rasisme harus ditangani dengan serius dan transparansi, sehingga keadilan dapat ditegakkan bagi semua pihak yang terlibat.

Kepada para penggemar sepak bola dan masyarakat secara umum, peristiwa pelatih PSG Christophe Galtier ini menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk menciptakan lingkungan sepak bola yang adil, inklusif, dan bebas dari diskriminasi masih terus berlanjut.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x