Battery cell production is the fundamental rate-limiter slowing down a sustainable energy future. Very important problem. https://t.co/MYOUSAC2AK— Elon Musk (@elonmusk) January 18, 2021
Pasalnya, Elon Musk harus mengucurkan dana hingga 5 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp70,2 triliun untuk membangun pabrik tersebut.
Gigafactory pertama dibangun di atas tanah seluas 17,65 hektare. Sementara luas bangunan pabrik futuristik ini mencapai 49,2 hektare.
Proyek pembangunan pabrik pertama kali dilakukan pada 2014 lalu, dan hingga saat ini pembangunan Gigafactory pertama baru rampung sekitar 30 persen.
Meski begitu, Elon Musk, yakin bahwa Gigafactory dapat segera digunakan dan menjadi salah satu produsen utama baterai mobil listrik buatan Tesla.***