Harga Tes PCR Turun Jadi Rp450-500 Ribu, Ganjar: Kalau Terlalu Mahal, Masyarakat Jadi Sulit

20 Agustus 2021, 09:05 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo, secara daring melepas 7 atlet terbaik Jateng mengikuti Paralimpiade Tokyo 2020 /Kustawa Esye/

Media Magelang – Kementerian Kesehatan menetapkan tarif tertinggi untuk pemeriksaan tes PCR sebesar Rp495 ribu untuk Pulau Jawa dan Bali, serta Rp525 ribu untuk luar Pulau Jawa dan Bali.

Pengumuman dari Kementerian Kesehatan itu dirilis pada Senin, 16 Agustus 2021 melalui kemkes.go.id. Presiden Joko Widodo sendiri meminta agar hasil tes PCR bisa diketahui lebih cepat, yaitu 1x24 jam.

"Saya kira ini yang ditunggu masyarakat, karena PCR itu kan jadi syarat orang bepergian. Maka kalau terlalu mahal, masyarakat jadi sulit semuanya," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis, 19 Agustus 2021.

Selama ini masyarakat merasa terbebani dengan mahalnya biaya tes PCR sebagai syarat bepergian. Menurut Ganjar, penurunan harga tes PCR ini kabar baik untuk masyarakat.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Apresiasi Jokowi Soal Penetapan Harga PCR, Tapi Ada yang Perlu Dipikir Ulang

Masyarakat menjadi senang dengan harga tes PCR yang jauh lebih murah, turun menjadi Rp450-500 ribu.

"Saya kira ini berita baik untuk masyarakat mendapatkan layanan yang mudah dan murah," tutur Ganjar menambahkan.

Ganjar juga berharap pemerintah pusat dapat menghitung ulang besaran biaya sebenarnya yang harus dikeluarkan setiap melakukan tes. Secara rinci seperti berapa harga untuk reagen, VTM, tenaga, dan prosesnya.

"Jangan-jangan, ada harga yang jauh lebih baik dan bagus, sehingga bisa lebih murah," ujarnya.

Baca Juga: Heboh Harga PCR di India Lebih Murah, Indonesia Berada di Peringkat Berapa Sedunia?

Ganjar menjelaskan bahwa pihaknya sudah bertanya kira-kira berapa harga pengetesan untuk satu orang. Untuk membeli reagen misalnya, satu orang membutuhkan biaya sekitar Rp200 ribu.

"Ditambah VTM dan lain-lain, ya sekitar itulah, sekitar Rp350 ribu. Maka sebenarnya hitung-hitungan kami, kalau ada orang dagang itu sudah bagus, tapi jangan banyak cari untungnya. Maka apa yang menjadi ketetapan Presiden itu sudah sangat bagus," Ganjar menerangkan.

Ganjar membantah ketika disinggung apakah dengan turunnya harga tes PCR akan meningkatkan testing dan tracing dari pemerintah. Menurutnya, testing dan tracing itu tanggung jawab pemerintah, sehingga tidak perlu lagi bicara harga.

"Selain itu, testing sebenarnya tidak harus menggunakan PCR. Bisa juga menggunakan antigen. Dengan tes antigen kalau dia reaktif bisa diteruskan ke sana, kalau negatif itu sebenarnya cukup. Dan ini bisa juga dipakai sebagai alat untuk memperbanyak testing lagi," kata Ganjar.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler