Ia diutus untuk memicu kekacauan dan ketidakstabilan politik Korea Selatan pada saat itu.
Pada saat bersamaan, ia jatuh cinta terhadap seorang mahasiswi Korea Selatan bernama Eun-Young Ro yang diperankan oleh anggota BLACKPINK, Kim Jisoo.
Orang-orang bereaksi buruk terhadap penggambaran karakter laki-laki Soo-ho dalam drakor Snowdrop tersebut.
Alur cerita dari Snowdrop juga diklaim sebagai bentuk permintaan maaf kepada agen mata-mata Korea Selatan yang dalam kenyataannya justru menangkap, menyiksa, dan bahkan membunuh para aktivis pro-demokrasi pada saat itu.
Para warganet Korea Selatan juga menuduh bahwa pengungkapan karakter protagonist Soo-ho yang ternyata merupakan mata-mata Korea Utara memunculkan klaim palsu yang dibuat oleh pemerintahan otoriter Chun Doo-hwan.
Chun Doo-hwan merupakan presiden Korea Selatan pada saat itu. Ia menuduh para aktivis pro-demokrasi yang menentang pemerintahannya merupakan agen mata-mata Korea Utara.
Selain itu, kritikan dan kecaman warganet Korea Selatan juga tertuju pada karakter Lee Kang-moo yang diperankan oleh Jang Seung-jo.
Lee Kang-moo merupakan tokoh fiksi yang diceritakan sebagai agen dari Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (ANSP).
Ia digambarkan sebagai seorang agen yang adil dan taat hukum meskipun banyak pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh para agen ANSP di kehidupan nyata ketika protes pro-demokrasi tersebut.
Seolah tidak cukup di situ, kontroversi juga muncul dari nama karakter yang diperankan oleh Jisoo, Eun Young-cho.