Diangkat dari Kisah Nyata Sisi Gelap Pemimpin Korsel, Ini Fakta Serial In the Name of God A Holy Betrayal

- 9 Maret 2023, 18:08 WIB
Poster Serial Dokumenter In the Name of God A Holly Betrayal
Poster Serial Dokumenter In the Name of God A Holly Betrayal /Tangkapan Layar/Mydramalist
 
Media Magelang - Satu lagi serial Korea yang diangkat dari kisah nyata hadir di Netflix, berjudul In the Name of God A Holy Betrayal.
 
Serial Korea In the Name of God A Holy Betrayal yang diangkat dari kisah nyata ini berfokus pada sisi gelap para pemimpin Korea Selatan (Korsel) yang selama ini tak banyak diketahui.
 
Selain diangkat dari kisah nyata tentang sisi gelap para pemimpin Korea Selatan (Korsel), serial In the Name of God A Holy Betrayal juga membagikan sejumlah fakta menarik yang patut diketahui para pecinta serial Netflix.
 
Sejak pertama kali dirilis pada Jumat, 3 Maret 2023 di Netflix, serial Korea In the Name of God A Holy Betrayal langsung menempati posisi ke-6 dari 10 TV Show di Netflix Indonesia.
 
 
Cerita dalam In the Name of God A Holy Betrayal mengangkat kisah-kisah nyata tentang empat pemimpin Korea yang mengaku sebagai nabi, dan membongkar sisi gelap kepercayaan mengerikan yang mereka anut.
 
Serial Korea yang ber-genre dokumenter tersebut digarap oleh sutradara Jo Seong Hyeon, serta dibintangi empat aktor Korea Selatan (Korsel) papan atas, yakni Jung Myung Seok, Lee Jae Rok, Kim Ki Son, dan Park Soo Ja.
 
 
Sinopsis In the Name of God A Holy Betrayal
 
Serial Korea yang memiliki delapan episode ini berkisah tentang para pemimpin Korea Selatan yang menyebut diri mereka sendiri sebagai ‘mesias’ dalam sejarah Korea modern.
 
Empat pemimpin Korea Selatan (Korsel) tersebut adalah Jeong Myeong Seok dari Christian Gospel Mission, atau yang lebih dikenal sebagai Jesus Morning Star, kemudian Park Soon Ja dari Gereja Odaeyang, selanjutnya Kim Ki Soon dari Baby Garden, dan yang terakhir adalah Lee Jae Rock dari Manmin Central Church. 
 
Keempat pemimpin tersebut mengaku sebagai penyelamat umat manusia.
 
In the Name of God A Holy Betrayal ini mengetengahkan asal-usul kelompok kultus agama, dari bagaimana mereka berkuasa, dan kisah-kisah tersembunyi yang tidak banyak diketahui tentang empat pemimpin tersebut, hingga hasil wawancara dengan mantan pengikut mereka.
 
Dalam In the Name of God A Holy Betrayal juga dihadirkan kasus bunuh diri masal para anggota Gereja Odaeyang, yaitu 32 orang, termasuk pemimpin sekte Park Soon Ja, keluarganya (kecuali suaminya) dan pengikutnya, ditemukan tewas pada 1987.
 
Kengerian serial Korea In the Name of God A Holy Betrayal berlanjut dengan munculnya insiden Baby Garden pada 1996, di mana saat itu seorang anak berusia 7 tahun dibunuh karena kurang percaya dengan kekuasaan pemimpin sekte.
 
Sederet teror Manmin Central Church juga diceritakan dialami oleh para kru saluran MBC, dengan tujuan untuk menghentikan penayangan acara TV yang terus memberitakan pemimpin sekte mereka, Lee Jae Rock pada 1999.
 
Fakta In the Name of God: A Holy Betrayal 
 
Pengadilan Korea menolak permintaan kelompok agama lokal yang meminta untuk menghentikan penayangan serial dokumenter Netflix tentang pemimpin sekte mereka.
 
Dilaporkan, Pengadilan Distrik Barat Seoul menolak permintaan yang dibuat oleh para anggota sekte agama Christian Gospel Mission, yang lebih dikenal dengan Jesus Morning Star (JMS), terhadap saluran MBC dan Netflix
 
Dengan mengajukan gugatan tersebut, JMS mengeklaim bahwa penayangan kasus yang ditangani oleh pengadilan dalam serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal melanggar "prinsip praduga tak bersalah", dan merusak kebebasan beragama.
 
Namun, pengadilan mengatakan bahwa MBC dan Netflix telah membuat serial tersebut berdasarkan sejumlah besar materi objektif, dan subjektif yang mendukung penayangan In the Name of God A Holy Betrayal.
 
"Sulit untuk menilai bahwa sebagian besar dari program yang melibatkan JMS itu tidak benar, hanya berdasarkan materi yang disampaikan oleh kelompok tersebut," kata pihak pengadilan.
 
Di balik kisah nyata yang penuh kontroversi, para pemeran serial dokumenter In the Name of God A Holy Betrayal menuai pujian dari para penonton Netflix.
 
Meskipun ada pro kontra dalam penayangan serial dokumenter In the Name of God A Holy Betrayal, nyatanya serial ini tetap menuai pujian atas akting para pemainnya.
 
Itulah informasi mengenai fakta serial In the Name of God A Holy Betrayal yang diangkat dari kisah nyata tentang sisi gelap para pemimpin Korsel.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x