Media Magelang - Ledakan bom di depan Gereja Katedral di Makassar pada pukul 10.30 WIT di tengah persiapan misa membuat Indonesia berduka.
Kejadian bom di depan Gereja Katedral Makassar ini menuai kecaman dari berbagai pihak, dari warganet, pejabat pemerintah dan organisasi keagamaan.
Akibat bom di depan Gereja Katedral Makassar ini, pihak kepolisian mengimbau pelaksanaan misa ditunda sampai situasi kondusif.
Berikut empat fakta terkini terkait terjadinya ledakan bom di Gereja Katedral Makassar yang Media Magelang telah rangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: Walikota Makassar Imbau Warganet untuk Tidak Unggah Foto Ledakan Bom Apalagi Korban
Baca Juga: Polisi Akhirnya Ungkap Kronologi Kejadian Ledakan Bom di Katedral Makassar!
Dua pelaku tewas dan 20 terluka
Ledakam bom (yang diperkirakan adalah bom bunuh diri) menewaskan dua orang (yang dipastikan adalah pelaku) dan mengakibatkan 20 jemaat dan petugas gereja terluka.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkpolhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers.
"Sampai berita terakhir sore ini sekitar 20 orang masyarakat dan petugas keamanan Gereja Katedral luka sehingga mereka ini dirawat di rumah sakit," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini sebagaimana Media Magelang kutip dari konferensi pers resmi setelah ledakan bom.
Namun jumlah korban masih bisa bertambah karena pihak kepolisian akan terus memperbarui perkembangan.
Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar Gunakan Bom Daya Ledak Tinggi
Baca Juga: BREAKING NEWS! Ledakan Bom yang Diduga Bermotif Bunuh Diri Terjadi di Gereja Katedral Makassar
Aksi heroik sekuriti gereja yang menyelamatkan nyawa banyak orang
Seorang warga bernama Kosmas harus mengalami luka di perut saat menghadang pelaku yang hendak masuk ke dalam gereja.
"Iya dia (pelaku) mau masuk," ujarnya saat ditanya wartawan sembari diobati lukanya di perut.
Kosmas yang juga sekuriti gereja mengalami luka bakar yang cukup serius di bagian kepala dan perut, demikian penuturan Kadiv Humas Polri Argo Yuwoni dalam konferensi pers resmi.
Saat ini, Kosmas dirawat di RS Bhayangkara yang diketahui saat ini kondisinya sudah mulai membaik.
Aparat penegak hukum diminta hati-hati ungkapkan pelaku terorisme
Mahfud MD meminta semua instansi terkait penanganan terorisme agar lebih hati-hati dalam mengungkap kronologi ledakan bom dan penanganan terorisme.
Adapun instansi yang dimaksud adalah Polda Sulawesi Selatan, Densus 88, BNPT, BIN, Polri, dan TNI.
Kehati-hatian ini wajar agar jangan sampai menimbulkan kegaduhan dan memicu situasi tidak aman.
Mahfud MD juga menambahkan belum ada kaitan ledakan bom depan Gereja Kathedral Makassar dengan penangkapan teroris yang dilakukan Densus 88 selama beberapa bulan terakhir.
Demikian tiga fakta terkini terkait ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Kathedral di Makassar.***