Tiga Tragedi Kapal Selam Yang Mirip Dengan Tenggelamnya KRI Nanggala-402

25 April 2021, 14:40 WIB
MUI mengajak umat Muslim seluruh Indonesia melaksanakan Salat Gaib untuk mendoakan awak kapal selam KRI Nanggala-402. /ANTARA. /

Media Magelang - Berikut tiga tragedi hilangnya kapal selam yang mirip dengan peristiwa KRI Nanggala-402 berisi 53 kru TNI AL.

Kapal selam KRI Nanggala-402 dipastikan berstatus subsunk atau tenggelam/karam di laut Bali, demikian pernyataan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam pernyataan resminya di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali pada 24 April 2021.

Pernyataan nasib kapal selam KRI-Nanggala 402 tersebut setelah ditemukannya beberapa serpihan di dekat tempat terakhir kapal naas itu, demikian penjelalasan KSAL Laksamana Yudo Margono.

KRI-Nanggala 402 yang membawa 53 orang hilang kontak di perairan Bali pada 21 April 2021 dini hari dan segala upaya pencarian dilakukan.

Peristiwa tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 memang baru pertama kali di Indonesia.

Namun tragedi serupa  tenggelamnya KRI Nanggala-402 pernah terjadi di beberapa negara. Berikut tiga peristiwa serupa dengan kejadian di Laut Bali sebagaimana Media Magelang rangkum dari berbagai sumber:

USS Thresher atau SSN 593 (10 April 1963)

Tragedi tenggelamnya kapal nuklir AS USS Thresher di Samudera Atlantik adalah salah satu tragedi terburuk kapal selam yang pernah terjadi di dunia.

Kapal ini diluncurkan pada 9 Juli 1960 dan menjadi yang tercanggih pada masanya karena menjadi kapal selam dengan bagian dari kelas baru yang bisa menyelam lebih dalam dan berlayar lebih tenang.

USS Thresher tengah mengadakan latihan di lepas pantai Cape Cod pada 10 April 1963 pukul 08.00 waktu setempat.

Sekitar satu jam lebih kemudian, kapal lain yang ikut latihan melaporkan USS Thresher mengalami masalah kecil.

Tragedi USS Thresher menewaskan 129 awal kapal dan warga sipil, demikian data dari history,navy.mil.

Masalah pipa sehingga kehilangan daya diyakini dan diidentifikasi sebagai penyebab utama kecelakaan kapal selam ini.

USS Scorpion atau SSN-589 ( 21 Mei 1968)

Lima tahun setelah tragedi USS Thresher, AS harus berduka lagi dengan karamnya kapan nuklir USS Scorpion.

Kapal ini hilang di Samudera Atlantik dan serpihannya baru ditemukan lima bulan kemudian kira-kira 644 kilometer Barat Daya Pulau Azores dengan kedalaman 3.050 meter di bawah laut.

Berbagai spekulasi bermunculan mengenai penyebab tenggelamnya USS Scorpion seperti kerusakan teknis hingga tabrakan dengan kapal Rusia (saat itu masih bernama Uni Soviet).

Ada 99 orang berada dalam kapal malang ini.

Seorang pensiunan AL AS Lawrence Brennan dalam wawancara via email pada 23 April 2021 mengatakan bahwa tidak diterapkan program keselamatan di USS Scorpion juga menjadi penyebab tenggelamnya kapal nuklir ini.

"Setelah tragedi USS Thresher, AL AS menerapkan SUBSAFE untuk menjamin keselamatan kapal selam.  SUBSAFE ini untuk memastikan pembangunan kapal selam memenuhi aspek keselamatan dan keamanan. Sayangnya itu tidak diterapkan di USS Scorpion yang hilang pada 1968," ujarnya dalam pernyataan via email yang diterima Media Magelang.

ARA San Juan, Argentina (15 November 2017)

Kapal selam diesel-elektrik buatan Jerman kelas TR-1700 hilang saat patroli di Laut Atlantik Selatan.

Kerusakan listrik diyakini menjadi penyebab karamnya kapal AL Argentina ini. Ada 44 orang yang ada di kapal ini.

Setelah dua minggu, tanggal 30 November 2017 operasi pencarian dihentikan. Setahun kemudian bangkai kapal ditemukan di kedalam 907 meter.

Tidak ada yang selamat dalam kejadian ini. AL Argentina mengatakan pada 23 November 2017 bahwa ada ledakan dekat posisi terakhir kapal malang tersebut.

Perkembangan terakhir KRI-Nanggala 402

Pencarian masih terus dilakukan dengan bantuan kapal dan peralatan dari Basarnas, Polri, Bakamla serta beberapa negara seperti India, AS, Singapura, Malaysia, Australia, dan Korea Selatan.

Jika tidak terjadi mati listrik, maka cadangan oksigen bisa mencapai lima hari, demikian pernyataan Yudo Margono.

Nasib ke-53 orang di dalam KRI Nanggala-402 menjadi prioritas utama.

Demikian tiga tragedi kapal selam yang mirip dengan tenggelamnya KRI-Nanggala 402.***

 
 

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler