Media Magelang - Tanaman porang disinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara serius untuk dikembangkan sebagai komoditi ekspor.
Apa itu tanaman porang? Dikutip dari berbagai sumber, porang tergolong jenis tanaman umbi-umbian. Porang adalah jenis tanaman asli Indonesia.
Di beberapa daerah di Indonesia, tanaman porang dikenal dengan nama iles-iles, iles kuning, acung atau acoan.
Baca Juga: Jokowi Pangkas Harga Tes PCR, Saatnya Manfaatkan Daftar Promo Tiket Pesawat Terbaru 2021
Tanaman porang termasuk tanaman penghasil karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan.
Bahkan, tanaman porang sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan diekspor sebagai bahan baku industri.
Bahkan sejak Perang Dunia II, porang telah diekspor ke Jepang, Taiwan, Singapura, dan Korea Selatan.
Baca Juga: Jokowi Turunkan Harga Tes PCR Hingga 50 persen, Ganjar: Jangan Banyak Cari Untung
Jokowi menyinggung tanaman porang untuk diseriusi sebagai komoditi ekspor saat kunjungannya meninjau fasilitas pabrik pengolahan porang di Madiun Jawa Timur.
"Tadi saya sudah sampaikan ke Mentan untuk betul-betul kita seriusi komoditas baru ini, porang," ungkap Jokowi di Madiun disiarkan via Youtube Sekretariat Presiden, Kamis 19 Agustus 2020.
Berdasarkan data yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS), porang termasuk tanaman yang meningkatkan komoditi ekspor nasional.
Awal pandemi Covid-19, ekspor pertanian bisa bertahan salah satunya karena dukungan komoditi porang. Ekspor pertanian naik 9,6 persen pada Januari hingga Juni 2020 dibanding periode yang sama pada 2019.
Sejak beberapa tahun terakhir pengembangan budidaya porang sudah mulai meluas di sejumlah daerah di Indonesia. Sebelumnya hanya banyak ditemukan di daerah Jawa Timur.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Media Magelang, budidaya porang di Madiun Jawa Timur sudah berlangsung sejak tahun 1980-an.
Kemudian tahun 2012 Menteri BUMN Dahlan Iskan menginstruksikan Perum Perhutani mengembangkan porang bermitra dengan para petani pesanggem dalam Program Pengembangan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Madiun. ***