Media Magelang - Beberapa waktu lalu Gibran, seorang pendaki remaja berusia 14 tahun sempat dinyatakan hilang selama enam hari di Gunung Guntur, Garut Jawa Barat.
Kembalinya Gibran menyisakan kisah yang penuh dengan rasa takjub sekaligus mistis pasalnya, pendaki yang baru beranjak remaja tersebut mampu bertahan selama enam hari hanya dengan meminum air sungai dan telur burung.
Gibran pertama kali ditemukan oleh Pak Ade sekitar pukul lima sore di Curug Cikoneng dengan kondisi lemas dan kaki cedera dan dibantu oleh tim SAR setelah berhasil naik ke atas tebing.
Dikutip dari Channel Youtube pribadi milik Prasodjo Muhammad, kejadian bermula saat Gibran dan rombongan memutuskan untuk naik gunung Guntur (Minggu, 19 September 2021).
Baca Juga: Ada Bantuan Anak Sekolah Capai Rp4,4 Juta Tahun 2021, Ini Cara Daftar Penerima BLT PKH Kemensos
Sejak berada di pos satu, Gibran mengaku sudah merasakan gelagat aneh. Ia merasa banyak yang memperhatikannya dari berbagai arah, namun Gibran dan empat temannya tetap melanjutkan pendakian bersama.
“Dari pos 1 sampai Pos 3 ada yang perhatiin dari belakang, depan, pinggir, ada yang perhatiin semua, tapi nggak bilang temen-temen” jelas Gibran kepada Djo.
Sesampainya di pos tiga, Gibran dan keempat temannya memutuskan untuk berhenti dan membangun tenda sembari menunggu sembilan pendaki lainnya.
“Sampai di pos tiga jam sebelas malam, pada saat itu posisi tenda berada di dekat trek yang mau ke puncak yang ada bendera, sebelum tidur di tenda ke toilet dulu buang air kecil” ungkap Gibran.
Baca Juga: Melihat dari Dekat Pesona Keindahan Alam di Gunung Sindoro Jawa Tengah
Hal yang menjadi misteri adalah saat Gibran mengaku tengah tertidur di tenda, kemudian saat bangun Ia sudah berada di tepi sungai. Lebih mengejutkan manakala Gibran melihat sebuah perkampungan dan dihampiri oleh seorang Ibu berbaju putih.
Selama enam hari menghilang Gibran mengaku diberi bekal oleh wanita misterius namun, Gibran menolak tawaran tersebut.
“Sehari ada 4 kali yang ngasih makan, itu makan yang dikasih ibu-ibu pakai baju putih seperti biasa, tapi nggak kelihatan mukanya,”
Lebih lanjut Gibran juga mengatakan sempat mencari jalan keluar namun berakhir nihil, Gibran hanya berjalan ditempat yang sama setiap harinya. Enam hari menghilang GIbran akui seperti baru melewati beberapa jam.
Selama hilang di kedalaman Gunung Guntur, Gibran banyak mengalami kejadian luar biasa di luar nalar salah satunya, Ia mengaku ditawari keris oleh dua orang pria berjubah putih dan tidak dapat merasakan malam.
“Ketemu malam itu, malam Jumat,” ungkapnya setelah Ia menceritakan kronologisnya kepada Pak Ade, seseorang yang menyelamatkan Gibran di Gunung Guntur
Sebelum akhirnya ditemukan oleh Pak Ade, Gibran mengaku tangah menaiki bukit namun, dilarang oleh bapak-bapak misterius dan sempat didorong hingga Ia terdorong ke tebing dan jatuh ke sungai dalam kondisi pingsan.
Sadarnya Gibran, Ia telah diselamatkan oleh Pak ade dan beberapa Tim Sar yang tela menunggunya di atas tebing.
Pada saat kejadian itu, Gibran sadar bahwa Ia bukan berada ditempat yang sebenarnya. Karenanya Gibran selalu menolak pemberian dari orang-orang misterius yang kerap menghampirinya.
Kejadian ini lantas tak membuat Gibran kapok, Ia mengaku masih tetap akan mendaki gunung usai kejadian ini.***