Gunung Semeru Erupsi, Bupati Lumajang Thoriqul Haq: Kali Ini Lebih Besar dari 2020

4 Desember 2021, 17:46 WIB
Eruspi Gunung Semeru. Erupsi Gunung Semeru ini memuntahkan asap pekat berwarna abu hingga langit berubah gelap dan membuat suasana di wilayah di kaki gunung tersebut mencekam. / Twitter @PRB_BNPB /

Media Magelang - Pada Sabtu, 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB Gunung Semeru mengalami erupsi.

Gunung Semeru yang masuk ke wilayah kabupaten Lumajang dan Malang ini memuntahkan lahar dan awan panas.

di langit dipenuhi oleh awah hitam, dan bahkan sempat mengalami bayangan akibat hujan abu.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Awan Hitam Penuhi Langit

"Sementara Desa Sumberwuluh, jam empat sore seperti malam hari," ujar seorang pria yang sempat mengabadikan saat ini.

Keadaan tersebut dikarenakan lebatnya hujan abu yang turun, disertai dengan hujan air dan angin.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq juga membenarkan situasi terkait erupsi Gunung Semeru tersebut.

Beliau menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan yang masuk terkait kerusakaan yang terjadi, karena masih berfokus pada perubahan para warga.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Keluarkan Awan Panas, Warga Panik Tinggalkan Rumah

Namun, dari sedikit laporan yang masuk dikatakan bahwa ada rumah warga yang rusak, serta jembatan yang putus.

Bahkan diperkirakan erupsi Gunung Semeru ini lebih besar dari erupsi tahun lalu.

"Ini keadaan lebih besar dari tahun lalu, suara dari masyarakat ada yang terjebak di rumah, rumah dan jembatan hancur, ada fasilitas umum sekolah hancur," ujar Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.

Setahun lalu, tepatnya pada 1 Desember 2020, Gunung Semeru memang sudah sempat erupsi.

Saat itu, Gunung Semeru juga sempat memuntahkan lahar panas, yang masih berlanjut hingga 2 Desember 2020.

Thoriqul kembali menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada kepastian terkait dampak kerusakan maupun wilayah yang terdampak.

Masih harus menunggu laporan dari BPBD ataupun warga setempat, yang saat ini masih terus melakukan proses evakuasi.

"Saya belum bisa memastikan kerusakan, update kerusakan, proses evakuasi berjalan, berapa desa kecamatan masih belum bisa dikomunikasikan, masih terjadi awan (panas) dan hujan turun," kata dia.

"Pihak yang berjalan utama tentu berkenan kedaruratan BPBD, masyarakat lereng Semeru sudah terlatih, yang diprioritaskan evakuasi lansia, perempuan, anak-anak, sudah mengerti soal itu. Sekarang bersama-bersama mengevakuasi," lanjutnya kemudian.

Thoriqul Haq mengatakan bahwa bantuan yang saat ini dibutuhkan adalah makanan, karena sudah pasti dalam kondisi letusan Gunung Semeru seperti ini warga tidak akan bisa memasak seperti biasanya.***

Editor: Devana Dea Prastya

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler