Angpao Saat Tahun Baru Imlek Isinya Apa? Begini Ternyata Fakta Dibalik Tradisi Itu

1 Februari 2022, 07:15 WIB
Inilah contoh angpao berwarna merah yang identik dengan Tahun Baru Imlek. /freepik.com

Media Magelang - Saat Tahun Baru Imlek pasti tidak asing dengan banyaknya angpao yang dibagikan.

Biasanya angpao akan diberikan kepada anak-anak sebagai bentuk hadiah atau rasa sayang.

Lantas akankah angpao selalu berisi uang? ternyata begini fakta dibalik bagi-bagi hadiah di Hari Raya Imlek.

Seperti yang diketahui, Imlek tahun ini jatuh pada hari ini, Selasa 1 Februari 2022.

Baca Juga: Link Twibbon Imlek 2022 , Lengkap Cara Pasang Foto untuk Diunggah di WhatsApp dan Instagram

Tradisi yang biasa diingat saat Tahun Baru Imlek adalah bagi-bagi angpao berwarna merah.

Ternyata amplop berwarna merah tersebut memiliki nama tersendiri yakni Hong Bao atau angpao saat Imlek.

Pada umumnya, angpao berisikan uang sebagai simbolisasi harapan dan keberuntungan di tahun mendatang.

Namun, yang terpenting dari angpao di hari raya Imlek bukanlah uang yang di dalamnya melainkan amplop itu sendiri.

Warna merah yang digunakan pada angpao adalah simbol keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa.

Baca Juga: Link Foto Twibbon Peringatan Hari Raya Imlek Tahun 2022, Lengkap Tata Cara Pasangnya!

Fakta Terkait Angpau pada Perayaan Imlek

Dilansir Media Magelang dari halaman Google Arts and Culture, berikut 8 fakta dari hong bao atau angpao :

1. Budaya memberikan amplop merah berasal dari cerita rakyat tentang tahun baru Imlek

Setan bernama ‘Sui’ meneror anak-anak saat mereka tidur di malam tahun baru, dan orang tua menjaga anak-anaknya tebangun sepanjang malam.

Suatu hari seorang anak tertidur dengan delapan koin. Sui datang untuk meneror, namun koin tadi (delapan orang abadi dalam Taoisme) memancarkan sinar yang menakuti Sui.

Amplop, sebagai simbol dari koin, kadang-kadang disebut yasui qian atau uang penahan Sui.

2. Angpao tidak hanya untuk anak-anak tapi juga untuk orang dewasa

Angpao juga diberikan pada teman, keluarga, kolega dan lain-lain dengan jumlah uang berbeda tergantung dari hubungan mereka.

Contohnya, orang tua, kakek nenek paling sering dapat angpao, bahkan kadang kadang karyawan serta sebatas kenalan juga diberikan angpao.

3. Ada adat dan aturan khusus dalam memberikan angpao

Contoh, hanya uang yang baru, bersih dan tidak lecek yang boleh dimasukan dalam angpao.

Itulah mengapa banyak orang, khususnya masyarakat tionghoa menukarkan uang baru menjelang imlek.

4. Tradisi Memberi Angpao Digital

Sekarang banyak orang menggunakan angpao digital ketimbang angpao kertas tradisional.

Ada paket virtual berisikan uang sungguhan yang bisa ditransfer ke smartphone teman dan keluarga.

Pengguna bahkan bisa mengirim angpao digital untuk artis favorit mereka.

5. Jumlah yang diberikan dalam angpao tidak pernah tercantum angka ‘4’

Tidak ada jumlah 4, 40 ribu, 4 ribu, 400 ribu dan sebagainya dalam angpao.

Penyebutan angka empat dalam bahasa tionghoa terdengar seperti penyebutan kata mati.

Namun, jumlah yang mencantumkan angka 8 dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran.

6. Ada aturan mengenai cara menerima angpao

Secara tradisi, anak-anak akan berlutut untuk menerima angpao dari keluarga yang lebih tua, hal ini masih dilakukan di sebagian wilayah Tiongkok.

Angpao juga selayaknya diberikan dan diterima dengan dua tangan dan tidak boleh dibuka didepan si pemberi.

7. Angpao juga ada di beragam hajat Tionghoa

Ia juga menjadi bagian di berbagai kesempatan sebagai simbolis keberuntungan dan berkat, seperti kelahiran dan pernikahan.

Namun, warna sangat berarti disini. Contohnya amplop putih biasa diberikan saat pemakaman.

8. Tradisi angpao ini telah tersebar luas hingga akhirnya memengaruhi budaya dan agama lain

Contohnya pemberian amplop atau uang yang umum bagi umat Islam saat Idulfitri di Asia Tenggara.

Memberi angpao juga telah dilakukan oleh diaspora Tionghoa dan Asia Tenggara di seluruh dunia dengan skala besar seperti di New York dan London.

Jadi angpao sudah menjadi khas saat Tahun Baru Imlek dirayakan baik di Indonesia atau dunia.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Tags

Terkini

Terpopuler