Dari Apple hingga Google, Inilah Daftar Perusahaan Besar yang Keluar dari Rusia

4 Maret 2022, 09:55 WIB
Apple Ikut-ikutan Beri Sanksi ke Rusia, Semua Produksinya Kini Dihentikan /

Media Magelang - Akibat invasi Rusia atas Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 hingga saat ini, Rusia dijatuhi sanksi ekonomi oleh sebagian besar negara di Asia dan Eropa juga Amerika.

Selain sanksi ekonomi, Rusia ternyata juga ditinggalkan oleh banyak perusahaan besar multinasional yang telah lama berdiri di negara tersebut.

Hal itu disebabkan mata uang Rusia, Rubel mengalami anjlok karena dari sanksi ekonomi yang diberikan oleh sejumlah negara di Asia dan Eropa serta Amerika.

The Institute of International Finance memperkirakan perekonomian Rusia saat ini akan mengalami kontraksi yang lebih buruk daripada resesi ekonomi yang melanda negara tersebut di tahun 2009.

Baca Juga: Arti Kata Ura Uraaa Bahasa Rusia Viral Setelah Perang Rusia dan Ukraina Terjadi di 2022

Adapun perusahaan multinasional yang meninggalkan Rusia sebut saja Apple hingga Google, dan berikut ini daftar lengkap perusahaan multinasional yang telah menarik diri dari pasar Rusia.

 
Apple, Microsoft, Dell, dan Nokia

Apple tidak hanya memutus hubungan dengan Rusia dari Google Pay dan Apple Pay, tetapi juga memutuskan akan berhenti menjual produk populer, termasuk iPhone di negara tersebut.

Di luar Rusia, toko aplikasi Apple juga memblokir unduhan RT News dan Sputnik News, serta telah menghentikan pembaruan lalu lintas langsung di Ukraina pada fitur Maps-nya. 

Sebelum Apple memutuskan hubungan dengan Rusia, Google telah lebih dulu mengambil tindakan keamanan dengan menarik diri dari negara Presiden Vladimir Putin itu.

Baca Juga: Kondisi Terkini Ukraina di Hari Ketiga Invasi Rusia

Namun, analis telah menyatakan keprihatinannya bahwa celah yang ditinggalkan oleh Apple dan merek lain dapat diisi oleh merek China yang mencari peluang untuk memperluas pangsa pasar mereka.

Microsoft mengatakan juga akan melarang aplikasi seluler RT dari Windows App Store dan memblokir iklan di media pemerintah Rusia.

Sementara itu, pembuat Laptop Dell menangguhkan penjualan produk di Ukraina dan Rusia.

Produsen telpon seluler, Nokia mengatakan akan menghentikan pengiriman ke Rusia untuk mematuhi sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada Rusia.

BP, Shell, ExxonMobile dan Equinor

Satu per satu perusahaan minyak dan gas negara-negara Barat meninggalkan Rusia, serta memberikan ancaman pukulan finansial besar ke negara itu dan mengakhiri keuntungan bertahun-tahun dari pasarnya.

Eksodus perusahaan minyak dan gas terbesar itu dipimpin oleh investor asing terbesar Rusia, Beyond Petroleum (BP) yang mengatakan dalam sebuah pernyataan pada akhir pekan bahwa mereka akan keluar dari kepemilikan sahamnya di Rosneft, sebuah perusahaan energi terintegrasi Rusia yang berkantor pusat di Moskow.

Raksasa energi itu mengatakan memegang 19,75 persen kepemilikan saham di Rosneft sejak 2013.

Grup energi Norwegia Equinor yang telah berada di Rusia selama lebih dari 30 tahun, mengikuti langkah yang diambil oleh BP dan Shell dengan mengatakan akan menghentikan investasi baru ke Rusia, dan untuk memulai proses keluar dari Equinor’s Russian Joint Ventures.

Equinor mengatakan pihaknya memiliki aset tidak lancar senilai $1,2 miliar di Rusia, dan percaya keputusan untuk pergi akan menyebabkan penurunan nilai.

Shell juga mengumumkan akan keluar dari kemitraan ekuitas yang diadakan dengan entitas perusahaan energi milik negara mayoritas Rusia, Gazprom.

CEO Ben van Beurden mengatakan perusahaan juga akan bekerja dengan mitra bantuan dan lembaga kemanusiaan untuk membantu dalam upaya bantuan.

ExxonMobil mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa 1 Maret 2022 bahwa mereka tidak akan berinvestasi dalam perkembangan baru di Moskow. 

Exxon yang berbasis di Amerika mengatakan akan meninggalkan proyek terakhirnya Sakhalin-1 yang dioperasikannya atas nama konsorsium internasional perusahaan Jepang, India, dan Rusia.

Proyek Sakhalin-1 adalah salah satu investasi langsung internasional terbesar di Rusia.

Sementara itu, TotalEnergies Prancis mengatakan bahwa mereka tetap berada di Rusia tetapi tidak akan lagi menyediakan modal untuk proyek-proyek baru di negara itu.

Ford, General Motors, Volkswagen, Mercedes Benz, Honda, Harley Davidson, Jaguar, Land Rover, Aston Martin, dan BMW

Pemberian sanksi ekonomi berskala internasional terhadap Moskow yang paling besar dapat dilihat di seluruh industri otomotif.

Ford pada Selasa 1 Maret 2022 mengatakan  situasi di Ukraina memaksa produsen mobil untuk menangguhkan operasinya di Rusia.

"Meskipun kami tidak memiliki operasi yang signifikan di Ukraina, kami memiliki kontingen kuat warga negara Ukraina yang bekerja di Ford di seluruh dunia dan kami akan terus mendukung mereka selama ini," tegas pihak Ford.

Ford juga mengatakan akan memberikan donasi sebesar 100.000 dolar Amerika kepada Global Giving Ukraine Relief Fund untuk bantuan kemanusiaan guna membantu mereka yang terlantar selama krisis ini.

General Motors (GM) mengikuti langkah dari Ford dengan mengatakan akan menangguhkan semua ekspor kendaraan ke Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut.

GM mengatakan tidak memiliki pabrik di Rusia, mereka hanya menjual sekitar 3.000 kendaraan setiap tahun di sana, dan memiliki eksposur rantai pasokan yang terbatas.

Sementara itu produsen kendaraan Volvo dan Volkswagen mengatakan mereka akan menangguhkan pengiriman mobil di pasar Rusia dengan alasan risiko sanksi.

Selain itu, Harley Davidson, Honda, Jaguar, Land Rover dan Aston Martin menangguhkan pengiriman ke Rusia, sementara BMW menghentikan ekspor dan mengatakan akan menghentikan produksi lokal di sana.

Daimler Truck yang dimiliki oleh Grup Mercedes Benz telah menangguhkan semua kerjasama dengan pembuat truk terbesar Rusia Kamaz.

Boeing, Airbus, Lufthansa dan AerCap Holdings 

Produsen pesawat Amerika, Boeing mengatakan pihaknya menangguhkan suku cadang, pemeliharaan dan dukungan teknis untuk maskapai Rusia.

Hal ini adalah tindak lanjut pengumuman sebelumnya yang mengatakan Boeing menghentikan operasi di Kampus Pelatihan Moskow.

Sementara itu, perusahaan kedirgantaraan Airbus mengatakan akan berhenti mendukung maskapai penerbangan Rusia setelah bekerja dengan negara teru selama 30 tahun terakhir.

Pihak Airbus mengatakan Rusia adalah salah satu basis pasokan internasional terbesar Airbus, yang terlibat dalam R&T, sumber material, rekayasa, dan pasokan komponen.

Unit pemeliharaan Lufthansa juga mengumumkan penghentian layanan untuk pelanggan Rusia.

Selain itu, perusahaan leasing pesawat terbesar di dunia AerCap Holdings mengatakan telah menghentikan aktivitas leasing dengan maskapai Rusia.

Meta, Google, Twitter, dan YouTube

Wakil kepala departemen informasi dan pers kementerian luar negeri Rusia, Oleg Gavrilov menyebut Google dan perusahaan induk Facebook Meta sebagai "penghasut perang asing".

Ini terjadi setelah Meta mengatakan bahwa mereka akan memblokir akses ke outlet berita Rusia RT dan Sputnik di Eropa.

Hal tersebut dikatakan oleh Nick Clegg, wakil presiden urusan global di Facebook Meta.

Nick Clegg mengatakan di Twitter bahwa Facebook Meta menerima permintaan dari sejumlah pemerintah di beberapa negara termasuk Timur Tengah untuk mengambil langkah lebih lanjut sehubungan dengan media yang dikendalikan negara Rusia.

Twitter juga mengumumkan rencana hengkang dari Rusia untuk mengurangi visibilitas konten media pemerintah Rusia yang mendorong Moskow guna memperlambat lalu lintas Twitter dan Facebook sebagai sanksi pada negara tersebut.

Selain itu, Google dan YouTube mengatakan mereka akan memblokir outlet media pemerintah Rusia dari monetisasi di platform mereka, seperti dengan menjalankan iklan.

Disney, Warner, Sony, Netflix dan Roku

Di sektor hiburan, Disney, Warner Bros, dan Sony menangguhkan rilis film baru di Rusia.

WarnerMedia mengatakan akan menghentikan sementara perilisan film The Batman yang sangat ditunggu-tunggu di Rusia.

Sementara itu, Netflix juga mengungkapkan tidak akan menayangkan saluran negara Rusia di negara itu.

Pemutar media digital Roku juga mengatakan akan melarang RT di Eropa.

HSBC, Nordea, Mashreqbank Dubai dan Raiffeisen Bank International

Bank global HSBC mengatakan sedang mengakhiri hubungan dengan sejumlah bank Rusia, begitu juga pemberi pinjaman Nordik, Nordea, menangguhkan perdagangan dana investasi yang sangat terekspos ke Rusia.

Senada dengan HSBC, Mashreqbank Dubai mengatakan akan menghentikan pinjaman ke bank-bank Rusia, dan Raiffeisen Bank International (RBI) juga akan meninggalkan Rusia.

Namun, seorang juru bicara mengatakan RBI tidak memiliki rencana untuk keluar dari Moskow.

H&M, Nike, dan Adidas

Di dunia ritel dan mode, Vogue Ukraina menyerukan embargo atas barang-barang mewah yang diekspor ke Rusia dalam sebuah posting Instagram.

Peritel mode besar terbaru yang juga menarik diri dari Rusia adalah H&M.

H&M mengatakan untuk sementara menghentikan semua penjualan di negara itu.

Sebelumnya, Nike membuat pembelian situs web dan aplikasi yang tidak tersedia di Rusia karena tidak dapat menjamin pengiriman barang ke pelanggan.

Pesaing Adidas belum mengumumkan perubahan bisnis di Rusia, tetapi menangguhkan kemitraannya dengan Federasi Sepak Bola Rusia (RFS).

Peritel mode Italia Yoox Net-a-Porter (YNAP) mengumumkan penghentian serupa dalam pengiriman dengan memberi tahu konsumen Rusia bahwa karena situasi saat ini, mereka tidak dapat menyelesaikan pesanan baru untuk negara Rusia.

YNAP mengoperasikan raksasa mode e-commerce Net-a-Porter, Mr Porter dan Yoox yang semuanya menangguhkan pengiriman ke Rusia.

FedEx, UPS

United Parcel Service (UPS) Amerika dan FedEx Corp sama-sama menghentikan layanan pengiriman ke Rusia dan Ukraina.

Selain itu, Deutsche Post DHL Jerman telah menangguhkan pengiriman ke dan dari Ukraina dan Rusia, serta menghindari wilayah udara Ukraina.

Perusahaan pelayaran lain yang telah menghentikan pengiriman ke Rusia adalah Hapag Lloyd, MSC, dan Kuehne und Nagel dari Jerman.

Dan perusahaan penting lainnya yang telah menangguhkan bisnis di Rusia adalah Siemens, Sandvik, Norsk Hydro dan Metso Outotec.

Dengan demikian, sejumlah perusahaan multinasional dari Apple hingga Google keluar dari pasar Rusia sebagai bentuk pemberian sanksi ekonomi pada negara tersebut karena telah menginvasi Ukraina dan menimbulkan penderitaan rakyat Ukraina.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: trtworld.com

Tags

Terkini

Terpopuler