Indonesia akan Alami 4 Kali Gerhana Matahari di 2023, 2 Di Antaranya Bisa Diamati Langsung 

12 April 2023, 06:00 WIB
Indonesia akan Alami 4 Kali Gerhana Matahari di 2023, 2 Di Antaranya Bisa Diamati Langsung  / /
 
Media Magelang - Indonesia akan mengalami 4 kali fenomena gerhana matahari di tahun 2023 ini.
 
Dari 4 kali fenomena gerhana matahari yang akan terjadi di Indonesia, 2 di antaranya bisa diamati secara langsung.
 
Agar tak terlewatkan, dalam artikel ini diulas lengkap tentang jadwal terjadinya 4 kali fenomena gerhana matahari di Indonesia.
 
Pengertian dari gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, sehingga tidak seluruhnya cahaya matahari bisa sampai ke Bumi.
 
Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
 
Gerhana matahari merupakan peristiwa yang terjadi sebagai salah satu akibat dari  dinamisnya pergerakan posisi matahari, Bumi, dan bulan, yang hanya terjadi pada saat fase bulan baru, dan bisa diperkirakan sebelumnya. 
 
Sedangkan gerhana bulan adalah, peristiwa saat cahaya matahari tidak sepenuhnya bisa sampai ke bulan, karena terhalangi oleh Bumi, dan hal ini selalu terjadi ketika fase purnama.
 
Adapun empat kali gerhana matahari yang akan dialami oleh Indonesia pada 2023 ini adalah sebagai berikut.
 
Baca Juga: Gerhana Bulan Total Hari Ini Bahaya atau Tidak? Ini Informasi Gerhana Bulan 8 November 2022 Mulai Jam Berapa
 
1. Gerhana Matahari Hibrid (GMH), yang akan terjadi pada 20 April 2023, dan dapat diamati secara langsung dari Indonesia.
 
2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) terjadi sekitar tanggal 5 sampai 6 Mei 2023, yang juga bisa diamati dari Indonesia.
 
3. Gerhana Matahari Cincin (GMC), akan terjadi pada 14 Oktober 2023, namun sayangnya tidak dapat diamati dari Indonesia.
 
4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS), akan terjadi pada 29 Oktober 2023, dan dapat diamati dari Indonesia.
 
Sementara itu, gerhana matahari hibrid terjadi ketika matahari, bulan dan Bumi berada di posisi tepat satu garis lurus.
 
Posisi ketiga benda langit tersebut menyebabkan di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan, yang apabila diamati dari Bumi, maka piringan bulan akan tampak lebih kecil daripada piringan matahari, dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari. 
 
Akibat dari hal tersebut adalah, saat puncak gerhana terjadi di suatu tempat tertentu, maka matahari akan terlihat seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya, dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat lain, matahari seolah-olah tertutupi oleh bulan. 
 
Gerhana matahari hibrid sendiri terbagi menjadi dari dua tipe gerhana, yakni Gerhana Matahari Cincin, dan Gerhana Matahari Total. 
 
Di sisi lain, saat terjadi gerhana matahari total, bulan memiliki tiga macam bayangan yang terbentuk, yakni antumbra, penumbra, dan umbra.
 
Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana matahari yang teramati berwujud Gerhana Matahari Cincin. 
 
Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana matahari yang dapat diamati berupa Gerhana Matahari Sebagian.
 
Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana matahari yang teramati dalam bentuk Gerhana Matahari Total.
 
Dengan demikian, Indonesia akan mengalami 4 kali fenomena gerhana matahari pada 2023 ini, dan 2 di antaranya bisa diamati langsung dari beberapa wilayah tertentu di Indonesia.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler