"Sultra berada pada segmen sesar mendatar, sementara di wilayah Sulawesi Barat berada di segmen sesar besar, dimana pergeseran sesar tersebut terjadi penumpukan frekuensi gempa besar sehingga keluar dengan jumlah yang cukup banyak," jelas Rudin.
Meskipun potensi gempa di Sulawesi Tenggara berskala kecil, Rudin tetap melakukan beberapa antisipasi.
Baca Juga: Tidak Terduga, Twitter Sebut Warganet di Indonesia Ternyata Gemar Membicarakan Soal Ini
BMKG Stasiun Geofisika Kendari telah memasang sembilan alat pendeteksi dini gempa di sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara untuk melakukan deteksi dini pergerakan sesar bumi tersebut.
Lokasi pemasangan alat tersebut ada di Kabupaten Kolaka sebanyak dua alat, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Utara, Wakatobi dan Kota baubau masing-masing sebanyak satu alat.
Lebih lanjut, ia juga mengimbau masyarakat untuk waspada mengingat gempa belum dapat diprediksi secara pasti.***