“Karena mereka (mahasiswa dan pelajar SMA) adalah orang dewasa yang sudah mengerti,” ujar dr.Tirta.
Kedua, sudah diberlakukannya vaksinasi terhadap tenaga pendidik setempat serta klasifikasi kerentanan daerah tersebut terhadap COVID-19.
Baca Juga: Pelajari Perkiraan Passing Grade CPNS 2021 Berikut Ini, Kunci Lolos Seleksi!
Baca Juga: Ketahui 4 Alasan Ini yang Bikin Anda Tak Lolos Kartu Prakerja!
“Daerahnya sudah bisa dipastikan, greenzone, yellow zone, atau redzone, berdasar peraturan yang berlaku,” imbuh alumni Universitas Gadjah Mada ini.
Ketiga, koordinasi yang baik antara satgas COVID dengan pemerintah daerah dan sekolah- sekolah urut dari kampus, SMA, SMP, lalu SD.
“Dan itu harus koordinasi yang bagus,” tegasnya.
Keempat, yaitu wali murid harus diberikan edukasi. Menurut dr. Tirta, saat ini opini wali murid sudah terbagi menjadi dua, setuju dan tidak setuju apabila sekolah tatap muka diberlakukan.
“Ada wali murid yang takut banget kalau anaknya sekolah, ada juga yang mendukung banget anaknya sekolah,” jelasnya.