KLB Moeldoko Jumpa Pers di Hambalang, Demokrat: Itu Bentuk Frustasi

- 26 Maret 2021, 12:30 WIB
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Max Sopacua sebut Ibas terlibat korupsi Hambalang
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Max Sopacua sebut Ibas terlibat korupsi Hambalang /Chris Dale/Isu Bogor

Media Magelang - Moeldoko bersama kubu Kongres Luar Biasa (KLB) menggelar jumpa pers di lokasi proyek Wisma Atlet Hambalang, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Digelarnya jumpa pers yang dilakukan oleh Moeldoko bersama kubu versi KLB tersebut, dinilai Partai Demokrat menjadi sebuah bentuk frustasi.

Partai Demokrat mengatakan jika jumpa pers yang dilakukan Moeldoko dan kubu versi KLB tersebut adalah sebuah upaya untuk menutupi rasa malu.

"Demokrat menegaskan bahwa konferensi pers ini merupakan bentuk frustasi dan upaya menutupi rasa malu kepada peserta KLB abal-abal dan khalayak luas," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Baca Juga: UPDATE! Seleksi CPNS dan PPPK Dibuka Mei-Juni 2021

Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 15, Calon Peserta Wajib Simak dan Pelajari!

Baca Juga: Program Vaksinasi Covid-19 Tetap Berlanjut Bulan Ramadan, Ma’ruf Amin: Suntikan Vaksin Tidak Batalkan Puasa

Lebih lanjut, Herzaky Mahendra Putra menerangkan bahwa jumpa pers tersebut adalah sebuah langkah untuk mengalihkan isu yang ada.

Dimana pasca KLB yang di gelar di Deli Serdang, mereka butuh waktu lebih dari seminggu untuk mengajukan berkas ke Kemenkumham.

Lebih dari itu, hal tersebut dilakukan untuk mengalihkan isu mengingat laporan Moeldoko ditolak oleh Polda Metro Jaya serta gugatan Marzuki Alie ke PN dicabut karena ketidakyakinan mereka.

Baca Juga: Simak 6 Kiat Sukses Lulus Seleksi CPNS 2021, Salah Satunya Latihan Tes Secara Rutin

Baca Juga: Lulusan SMK bisa daftar CPNS 2021, Simak Informasi dan Persyaratannya Agar bisa Lolos Seleksi!

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Passing Grade Seleksi CPNS 2021

"Pertama, katanya pasca-KLB abal-abal akan segera memasukkan berkas ke Kemenkumham. Faktanya, butuh waktu lebih dari seminggu untuk mengajukan. Kedua, laporan Marzuki Alie ke Bareskrim Polri, ditolak. Ketiga, laporan Moeldoko ke Polda Metro Jaya, juga ditolak. Terakhir, gugatan Marzuki Alie dan kawan-kawan ke PN, dicabut karena ketidakyakinan mereka terhadap legal standing," ujar Herzaky.

Demokrat lebih memilih untuk fokus pada gugat perbuatan melawan hukum yang mereka ajukan ke PN jakarta Pusat terhadap Jhony Allen, Darmizal, Marzuki Alie, dan kawan-kawan.

"Kemudian fokus pada gugatan perbuatan melawan hukum yang kami ajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, terhadap Jhony Allen, Darmizal, Marzuki Alie, dan kawan-kawan, atas penggunaan atribut Partai Demokrat dan pelaksanaan KLB yang bertentangan dengan hukum," ujarnya.

Sedangkan, Max Sopacua, politisi Partai Demokrat versi KLB mengungkapkan alasan kubun KLB menggelar jumpa pers di lokasi proyek Wisma Atlet Hambalang.

"Kenapa Demokrat KLB ini di Hambalang. Tempat inilah, proyek inilah yang menjadi salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Demokrat ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi," ujar Max.

Max mengatakan bahwa kasus korupsi proyek tersebut yang membuat elektabilitas Partai Demokrat semakin menurun dari waktu ke waktu.

"Hambalang bagian dari sejarah yang menentukan yang menyebabkan Demokrat turun mulai 20,4 persen menjadi 10,2 persen dan 7,3 persen. Itu berturut-turut. Saya adalah pelaku sejarah," katanya

Atas hal itu, jumpa pers yang digelar Moeldoko beserta KLB dinilai DPP Partai Demokrat hanyalah bentuk frustasi dan upaya menutupi rasa malu.***

Editor: Eko Prabowo

Sumber: ANTARANEWS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah