Tiga Tragedi Kapal Selam Yang Mirip Dengan Tenggelamnya KRI Nanggala-402

- 25 April 2021, 14:40 WIB
MUI mengajak umat Muslim seluruh Indonesia melaksanakan Salat Gaib untuk mendoakan awak kapal selam KRI Nanggala-402. /ANTARA.
MUI mengajak umat Muslim seluruh Indonesia melaksanakan Salat Gaib untuk mendoakan awak kapal selam KRI Nanggala-402. /ANTARA. /

"Setelah tragedi USS Thresher, AL AS menerapkan SUBSAFE untuk menjamin keselamatan kapal selam.  SUBSAFE ini untuk memastikan pembangunan kapal selam memenuhi aspek keselamatan dan keamanan. Sayangnya itu tidak diterapkan di USS Scorpion yang hilang pada 1968," ujarnya dalam pernyataan via email yang diterima Media Magelang.

ARA San Juan, Argentina (15 November 2017)

Kapal selam diesel-elektrik buatan Jerman kelas TR-1700 hilang saat patroli di Laut Atlantik Selatan.

Kerusakan listrik diyakini menjadi penyebab karamnya kapal AL Argentina ini. Ada 44 orang yang ada di kapal ini.

Setelah dua minggu, tanggal 30 November 2017 operasi pencarian dihentikan. Setahun kemudian bangkai kapal ditemukan di kedalam 907 meter.

Tidak ada yang selamat dalam kejadian ini. AL Argentina mengatakan pada 23 November 2017 bahwa ada ledakan dekat posisi terakhir kapal malang tersebut.

Perkembangan terakhir KRI-Nanggala 402

Pencarian masih terus dilakukan dengan bantuan kapal dan peralatan dari Basarnas, Polri, Bakamla serta beberapa negara seperti India, AS, Singapura, Malaysia, Australia, dan Korea Selatan.

Jika tidak terjadi mati listrik, maka cadangan oksigen bisa mencapai lima hari, demikian pernyataan Yudo Margono.

Nasib ke-53 orang di dalam KRI Nanggala-402 menjadi prioritas utama.

Halaman:

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah