Trending! Ini Fakta dan Isu Terbaru Seputar Garuda Indonesia

- 17 Agustus 2021, 17:59 WIB
ILUSTRASI - Pesawat Garuda Indonesia. Simak fakta terbaru Garuda Indonesia memutuskan jalan berdamai dengan Rolls Royce Plc dan Rolls Royce Total Care Services Ltd.
ILUSTRASI - Pesawat Garuda Indonesia. Simak fakta terbaru Garuda Indonesia memutuskan jalan berdamai dengan Rolls Royce Plc dan Rolls Royce Total Care Services Ltd. /PIXABAY/20094504

Media Magelang – Kata Garuda sempat trending di mesin pencari Google. Pencarian teratas terkait dengan Maskapai Garuda Indonesia. Apa fakta dan isu yang menyertai?

Ini fakta teranyar, Garuda Indonesia memutuskan jalan berdamai dengan Rolls Royce Plc dan Rolls Royce Total Care Services Ltd.

Sebelumnya Garuda Indonesia mengajukan gugatan dan pembatalan perjanjian karena menilai adanya perbuatan curang oleh Rolls Royce.

Baca Juga: CEK FAKTA: Kemendikbud Beri Bantuan Subsidi Kuota 75 GB dan Pulsa 250 Ribu Sampai 16 Agustus 2021

Kesepakatan damai itu dicapai dalam proses mediasi dan telah ditandatangani bersama kedua belah pihak, Kamis 12 Agustus 2021.

Fakta sebelumnya, Bulan Juni 2021 pemerintah melalui Kementerian BUMN membentuk Tim PMO Restrukturisasi Garuda Indonesia. Guna menyelamatkan Garuda Indonesia dari opsi pailit.

Kelanjutan dari dibentuknya PMO Restrukturisasi, Garuda Indonesia mengajukan penundaan pembayaran utang kepada sejumlah bank, termasuk bank di luar Himbara.

 Baca Juga: CEK FAKTA: Tidak Ada Karangan Bunga untuk 53 Awak KRI Nanggala 402 yang Gugur di Perairan Bali

Ini fakta berikutnya, selama Bulan Agustus dua komisaris Garuda Indonesia mundur hampir bersamaan yaitu Peter F Gontha dan Yenny Wahid.

Sementara isu yang berkembang, Garuda Indonesia tengah mengalami kesulitan finansial karena terdampak pandemi.

Itu pula yang menjadi alasan Peter dan Yenny memutuskan mundur dari jabatanya.

Baik Peter atau pun Yenny mengungkapkan alasan yang sama terkait pengunduran dirinya, terkait efisiensi anggaran, demi menekan biaya operasional.

“Akibat pandemi, maskapai kebanggaan kita, Garuda Indonesia mengalami penurunan pendapatan drastis,” tulis Yenny dikutip Media Magelang dari akun Twitternya.

Selama pandemi, Garuda Indonesia mengalami kesulitan keuangan. Untuk cover cost terbang justru berasal dari penerbangan kargo.

Perlu diketahui, Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan sipil komersial pertama di Indonesia. Maskapai berstatus usaha milik negara.

Sejarahnya, perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949, berkonsekuensi kepada penyerahan seluruh kekayaan Pemerintahan Hindia Belanda kepada Republik Indonesia Serikat.

Kekayaan pemerintahan Hindia Belanda termasuk perusahaan maskapai bernama KLM pun turut diserahkan.

Pada 21 Desember 1949 dilaksanakan perundingan lanjutan dari hasil KMB antara pemerintah Indonesia dengan maskapai KLM mengenai berdirinya sebuah maskapai nasional.

Presiden Soekarno memilih dan memutuskan “Garuda Indonesian Airways” (GIA) sebagai nama maskapai ini. ***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah