Serba-serbi Partikel ‘Pun’ yang Wajib Anda Tahu, Dirangkai atau Dipisah?

- 15 November 2021, 17:10 WIB
Serba-serbi Partikel ‘Pun’ yang Wajib Anda Tahu.
Serba-serbi Partikel ‘Pun’ yang Wajib Anda Tahu. /Pexels/Julia M Camero/
 
Media Magelang – Pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana cara menuliskan partikel ‘pun’ yang benar? Meskipun atau meski pun? Apapun atau apa pun? Dirangkai atau dipisah?
 
Serba-serbi penggunaan partikel ‘pun’ kerap kali menjadi masalah tersendiri dalam kehidupan berbahasa masyarakat Indonesia, khususnya dalam konteks bahasa tulis.
 
Masyarakat masih sering melakukan kesalahan dalam menuliskan partikel ‘pun’. Kesalahan ini dapat didasarkan pada ketidaktahuan masyarakat tentang kaidah penulisan yang benar, serta keengganan untuk mencari tahu.
 
 
Kesalahan yang dilakukan pun seperti turun temurun dan terus muncul di tengah masyarakat tutur. Lantas, seperti apa penulisan partikel ‘pun’ yang tepat?
 
Kata ‘pun’ dalam bahasa Indonesia masuk ke dalam kelas kata partikel. Menurut KBBI, partikel adalah kata yang tidak mengandung makna leksikal, tetapi mengandung makna gramatikal.
 
Artinya, partikel hanya dapat bermakna ketika sudah dirangkai ke dalam sebuah kata atau kalimat. Selain ‘pun’, partikel dalam bahasa Indonesia dibagi pula menjadi ‘-lah’, ‘-kah’, ‘-tah’, dan ‘per’.
 
Partikel ‘pun’ dalam KBBI memiliki lima makna, yakni: juga atau demikian juga; meski; saja; untuk menyatakan aspek bahwa perbuatan mulai terjadi; serta untuk menguatkan dan menyatakan pokok kalimat. 
 
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), partikel ‘pun’ ditulis terpisah dengan kata yang diikutinya. Contohnya seperti siapa pun, di mana pun, ia pun, dan lain sebagainya.
 
 
Namun, ada pengecualian dalam penulisan partikel ‘pun’ yang terkandung dalam beberapa kata hubung.
 
Kata hubung yang dimaksud antara lain adalah adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, dan walaupun. Partikel ‘pun’ dalam dua belas kata hubung tersebut ditulis serangkai (tidak dipisah).
 
Di samping itu, terdapat pula beberapa catatan mengenai dua belas kata hubung (konjungsi) yang telah disebutkan di atas.
 
Konjungsi adapun, bagaimanapun, maupun, dan sekalipun dapat ditulis terpisah apabila kata tersebut tidak berfungsi sebagai konjungsi. Selain itu, partikel ‘pun’ dalam kata-kata tersebut memiliki makna “juga”.
 
Penerapan kaidah ini dapat terlihat dalam kalimat “Ada pun, ia tetap tidak akan mau membeli”. Pada kalimat tersebut, kata ada pun tidak berfungsi sebagai konjungsi, sehingga penulisannya dipisah dengan partikel ‘pun’.
 
Aturan yang sama juga berlaku dalam contoh kalimat “Gadis itu belum pernah pergi ke luar kota sekali pun”.
 
Catatan lain terkait konjungsi di atas terdapat pada kata andaipun, ataupun, dan bagaimanapun. Ketiga konjungsi tersebut belum ada pada KBBI, tetapi sudah digunakan oleh masyarakat tutur.
 
Itulah serba-serbi partikel ‘pun’ yang telah berhasil dirangkum oleh tim Media Magelang. Setelah ini, jangan sampai salah lagu dalam menulis partikel ‘pun’.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: KBBI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah