Network
Media Magelang – Hari Pelajar Internasional diperingati setiap tanggal 17 November. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah pencetusan Hari Pelajar Internasional?
Hari Pelajar Internasional yang diperingati setiap tahun ini ternyata berangkat dari peristiwa sejarah yang memilukan.
Dilansir tim Media Magelang dari Study.eu, dikatakan bahwa sejarah pencetusan Hari Pelajar Internasional dimulai saat Jerman meminta secara paksa sebagian wilayah Ceko pada tahun 1933.
Baca Juga: 15 Twibbon untuk Peringati Hari Pelajar Internasional 2021 untuk dibagikan di Media Sosial
Kemudian pada 28 Oktober 1939, mahasiswa dari Universitas Charles di Praha mengadakan demonstrasi untuk memperingati 21 tahun kemerdekaan Republik Ceko.
Demonstrasi ini ditindas secara brutal oleh pasukan Nazi, sehingga memakan korban. Sebanyak lima belas mahasiswa terluka parah.
Salah satu di antaranya bahkan dinyatakan meninggal dunia dua minggu kemudian akibat luka tembak.
Sebagai bentuk penghormatan, rekan-rekan mahasiswa yang berduka meminta izin untuk melakukan prosesi pemakaman di pusat kota Praha. Secara mengejutkan, pemerintah mengabulkan permintaan tersebut.
Prosesi pemakaman itu dihadiri oleh ribuan mahasiswa yang kemudian justru bertransformasi menjadi demonstrasi anti-Nazi. Sekali lagi, bentrokan tidak dapat dihindari.
Otoritas Nazi menanggapi aksi demonstrasi ini dengan tindakan ekstrem. Mereka menutup seluruh universitas dan perguruan tinggi di Ceko.
Tak hanya menutup universitas, Nazi juga menangkap lebih dari 1.200 mahasiswa dan mendeportasi mereka ke kamp konsentrasi Sachsenhausen.
Pada 17 November 1939, sembilan dari pengunjuk rasa yang terdiri atas 8 mahasiswa dan 1 profesor dieksekusi tanpa pengadilan.
Dua tahun berselang pasca tragedi memilukan tersebut, tepatnya pada tahun 1941, diadakan pertemuan oleh Dewan Mahasiswa Internasional di London, Inggris.
Dalam pertemuan tersebut, gagasan untuk menetapkan 17 November sebagai Hari Palajar Internasinal pun dicetuskan.
Setelahnya, segala upaya dilakukan dengan mengajak mahasiswa negara lain untuk memperingati tragedi mengerikan di Ceko tersebut sebagai Hari Pelajar Internasional.
Upaya tersebut membuahkan hasil tak lama kemudian. Sebanyak empat belas negara menyetujui dan menandatangani proklamasi tentang penetapan Hari Pelajar Internasional.
Proklamasi tersebut berbunyi, “Kami, pelajar Inggris Raya dan wilayahnya serta India, Amerika Utara dan selatan, Uni Soviet, Belgia, Cekoslowakia, Prancis, Yunani, Cina, Belanda, Norwegia, Polandia, Yugoslavia, dan semua negara merdeka, menghormati dan memperingati mereka yang disiksa dan dieksekusi, yaitu mahasiswa yang pertama kali bersuara untuk menolak penindasan Nazi dan mengutuk pendudukan tahun 1939, kami memproklamasikan 17 November sebagai Hari Pelajar Internasional.”
Sejak saat itu, 17 November pun selalu diperingati sebagai Hari Pelajar Internasional setiap tahunnya hingga sekarang.
Selain untuk mengingat tragedi memilukan yang melatarbelakangi pencetusan Hari Pelajar Internasional, momen ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan hak dan kebutuhan pelajar.
Demikian sejarah singkat pencetusan Hari Pelajar Internasional yang berhasil dirangkum oleh tim Media Magelang.
Semoga peringatan Hari Pelajar Internasional ini dapat dijadikan momen untuk memicu pelajar untuk bersuara dan berperan aktif menjadi agen perubahan.***
