Hari Hak Asasi Manusia (HAM), Ini Sejarah dan Tema yang Digunakan 10 Desember 2021

- 9 Desember 2021, 18:07 WIB
Ilustrasi Hak Asasi Manusia (HAM).
Ilustrasi Hak Asasi Manusia (HAM). /Pixabay/geralt/

Media Magelang – Berikut sejarah singkat dan tema yang akan digunakan dalam peringatan Hari Hak Asasi Manusia, 10 Desember 2021.

Hari Hak Asasi Manusia atau bisa disingkat HAM kali ini jatuh pada Hari Jumat, 10 Desember 2021 besok.

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) biasanya mengangkat manusia itu sendiri dalam ketentuannya.

Hak Asasi Manusia (HAM) yakni lahir saat dunia berada dalam suasana genting dan tidak baik-baik saja.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Hak Asasi Manusia 10 Desember, Download dan Pasang Lewat HP Pakai Cara Ini

Dilansir Media Magelang dari ham.go.id, sejarah peringatan Hari HAM Sedunia berawal dari kekejaman Perang Dunia ke-II (1939-1945) yang memberikan pelajaran penting bagi masyarakat dunia.

Agar tidak terjadi tragedi serupa, Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) akhirnya menyepakati Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).

DUHAM merupakan salah satu cara mencegeah terjadinya hal yang sama pada saat Perang Dunia ke-II ini.

Diketahui Tahun 1947 Anggota Komisi Umum PBB merumuskan draft awal DUHAM. Pada 10 Desember 1948, DUHAM diadopsi oleh Majelis Umum PBB.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Hak Asasi Manusia dan Cara Edit Foto dengan HP untuk Diunggah di Media Sosial

Kemudian, Tanggal 10 Desember 1950 Majelis Umum PBB menerbitkan resolusi 423 yang berisi himbauan, semua negara anggota dan organisasi PBB untuk setiap tahunnya mengingat 10 Desember sebagai Hari HAM Internasional.

Hal ini menjadi pertama kalinya diperingati sebagai Hari HAM sedunia. Oleh karena itu, masyarakat dunia termasuk Indonesia memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) pada tanggal 10 Desember pada setiap tahunnya.

Saat Majelis Umum PBB mengadopsi deklarasi yang terdiri atas bagian pembukaan dan 30 pasal yang mengatur tentang HAM ini, terdapat sebanyak 48 dari 58 negara anggota PBB yang menyatakan dukungan.

Walaupun dari 58 negara tersebut disebutkan bahwa terdapat 8 abstain dan 2 tidak ikut voting tidak mengurangi arti dari negara anggota PBB yang sudah memberikan dukungan.

Masih berkaitan dengan sejarah Hak Asasi Manusia (HAM) terdapat sejarah tersendiri yang pada akhirnya akan memiliki keterhubungan perihal Hak Asasi Manusia.

Diketahui di tahun 539 sebelum masehi, pasukan Raja Cyrus dari Persia kuno menaklukkan wilayah Babilonia. Raja Cyrus membuat kebijakan cikal bakal HAM yang kemudian dikenal dengan Cyrus Cylinder.

Sehingga tulisan kuno tersebut sekarang telah diakui sebagai piagam HAM pertama di dunia, dan kini telah diterjemahkan ke dalam enam bahasa resmi PBB. Isi ketentuannya paralel dengan empat artikel pertama DUHAM.

Sehingga Direktorat Jendral HAM senantiasa melakukan yang terbaik dengan menjunjung tinggi Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Penegakan, dan Pemenuhan HAM (P5 HAM) dan memastikan adanya keseteraan antara manusia.

Adapun tema yang digunakan untuk Hari Hak Asasi Manusia (HAM) 2021 ini mengangkat tentang kesetaraan.

“Reducing inequalities, advancing human rights.” Dikutip Media Magelang dari United Nations Human Rights.

Yang apabila diterjemahkan menjadi, “Mengurangi ketidaksetaraan, memajukan hak asasi manusia”.

Demikianlah sejarah singkat beserta tema yang diusung Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Tanggal 10 Desember 2021.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: United Nations ham.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah