Pemerintah Indonesia Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada Minggu 3 April 2022

- 2 April 2022, 15:15 WIB
1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada Minggu 3 April 2022
1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada Minggu 3 April 2022 /Pixabay.com/
 
Media Magelang - Pemerintah Indonesia, dalam hal ini adalah Kementerian Agama
(Kemenag) menetapkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Minggu 3 April 2022.
 
Ketetapan pemerintah tentang 1 Ramadhan 1443 H yang jatuh pada Minggu 3 April 2022 ini diputuskan melalui sidang isbat yang digelar pada Jumat 1 April 2022.
 
"Secara mufakat bahwa 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Ahad (Minggu) 3 April 2022," terang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
 
Menteri Agama mengatakan bahwa penetapan 1 Ramadhan 1443 H yang jatuh pada Minggu 3 April 2022 ini berdasarkan hasil pemantauan hilal dari 101 lokasi di 34 provinsi yang semuanya mengatakan tidak melihat penampakan hilal.
 
 
Pemantauan hilal adalah syarat wajib yang ditetapkan oleh MABIMS untuk menentukan awal bulan Ramadhan.
 
Pihak Kemenag sendiri melaporkan tidak melihat penampakan hilal pada ketinggian 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.

"Ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada posisi 1 derajat 6,78 menit sampai 2 derajat 10,02 menit. Ini adalah posisi hilal yang berdasarkan hisab," jelas Yaqut Cholil Qoumas.

Sidang isbat penetapan 1 Ramadhan 1443 H ini diikuti oleh beberapa perwakilan organisasi keagamaan, ahli astronomi, serta tamu undangan lainnya. 

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1443 Hijriah Bulan Puasa 2022 Jawa Timur, Bisa Download di Sini!

Seperti halnya tahun lalu, pelaksanaan sidang isbat ini masih memberlakukan pembatasan peserta, dan seluruh perwakilan yang hadir wajib mengikuti protokol kesehatan.

Selain itu, pelaksanaan sidang isbat ini juga dilakukan secara daring dan luring agar masyarakat bisa langsung menyaksikannya melalui laman media sosial resmi Kemenag.

Sidang isbat penetapan 1 Ramadhan 1443 H dilaksanakan Jumat 1 April 2022 sejak pukul 17.00 WIB dan ditutup dengan penetapan awal puasa tahun ini. 

Sidang isbat ini diawali dengan penjelasan secara terbuka mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi oleh para pakar.

Sidang Isbat juga dilaksanakan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab), dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul hilal).

Kemudian dilanjutkan dengan salat Maghrib berjamaah serta kegiatan sidang yang dilakukan secara tertutup.

Setelah itu hasil sidang isbat diumumkan melalui konferensi pers yang disiarkan secara langsung di channel YouTube Kementerian Agama RI.

Halaman:

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x