Tarif Listrik Indonesia Paling Murah di antara Negara ASEAN

- 6 April 2022, 14:55 WIB
Ilustrasi Tiang Listrik PLN,
Ilustrasi Tiang Listrik PLN, /Pixabay /

Media Magelang - Di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok, tarif listrik di Indonesia ternyata yang paling murah jika dibandingkan negara ASEAN lainnya.

Tarif listrik di negara Indonesia tergolong sebagai yang paling murah di antara semua negara ASEAN.

Besaran tarif listrik di Indonesia tergolong yang paling murah di antara negara ASEAN itu disebutkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pemerintah sendiri akan mempertahankan daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.

Baca Juga: Jadwal Indosiar Rabu, 6 April 2022: Ada AKSI Indonesia hingga Mega Series Panggilan

Hal tersebut sebagaimana dinyatakan oleh Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi pada Selasa 5 April 2022 di Jakarta.

Tarif listrik di Indonesia tergolong yang paling murah di antara semua negara ASEAN adalah salah satu bukti bahwa pemerintah memang mempertahankan daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok saat ini.

Menurut data dari PT PLN (Persero) untuk Maret 2022, tarif listrik di Indonesia masuk kategori yang paling murah dan mampu bersaing dengan semua negara ASEAN.

"Kami pastikan tarif listrik di Indonesia masih tergolong murah dibandingkan negara-negara lain di regional ASEAN," tutur Agung Pribadi.

Baca Juga: Doa Niat Puasa Ramadhan Hari Ini Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Arti Bahasa Indonesia

Bagi pelanggan rumah tangga non-subsidi di Indonesia, besaran tarif listrik saat ini adalah Rp1.445 per kWh.

Besaran tarif listrik tersebut tergolong lebih murah daripada pelanggan rumah tangga di Thailand yang mencapai Rp1.597 per kWh.

Sementara di Vietnam, besaran tarif listrik mencapai Rp1.532 per kWh.

Untuk Singapura, tarif listrik di negara tersebut sebesar Rp2.863 per kWh.

Perbandingan selanjutnya adalah Filipina yang mana tarif listriknya mencapai angka Rp2.421 per kWh.

Sedangkan tarif listrik untuk golongan bisnis menengah pada tegangan rendah di Indonesia adalah Rp1.445 per kWh, yang mana tarif itu juga tergolong lebih murah jika dibandingkan dengan Thailand yang mencapai angka Rp1.413 per kWh.

Di Filipina, tarif listrik untuk golongan bisnis menengah pada tegangan rendah adalah Rp1.636/kWh.

Sementara di Malaysia sebesar Rp1.735/kWh, Vietnam Rp1.943/kWh, dan di Singapura sebesar Rp2.110/kWh.

Begitu pula dengan tarif golongan bisnis besar pada tegangan menengah di Indonesia yang masuk kategori paling murah se-ASEAN, yaitu yakni Rp1.115/kWh.

Di Singapura tarif listrik golongan bisnis besar pada tegangan menengah mencapai Rp2.063/kWh.

Di Vietnam sebesar Rp1.787/kWh, di Filipina mencapai angka Rp1.603/kWh, dan di Thailand besaran tarif listrik adalah Rp1.370/kWh, serta di Malaysia adalah Rp1.227/kWh.

"(Besaran tarif) ini sebagai langkah stimulus pemerintah guna menggaet investor untuk memperbaiki iklim bisnis di Indonesia di tengah pandemi," terang Agung Pribadi.

Selain itu, tarif listrik untuk jenis pengguna industri menengah pada tegangan menengah di Indonesia sebesar Rp1.115/kWh.

Tarif ini tergolong lebih murah daripada tarif listrik di Singapura yang sebesar Rp1.922/kWh.

Di Filipina sebesar Rp1.567/kWh dan Vietnam adalah Rp1.117/kWh.

Dengan demikian, untuk menggaet investor guna memperbaiki iklim bisnis di Indonesia serta mempertahankan daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok, pemerintah menjadikan tarif listrik di Indonesia paling murah di antara semua negara ASEAN.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah