Jokowi Tiba di Ukraina, Pengamat Politik: Sebuah Misi Perdamaian yang Amat Sulit

- 29 Juni 2022, 18:23 WIB
Jokowi Tiba di Ukraina, Pengamat Politik: Sebuah Misi Perdamaian yang Amat Sulit
Jokowi Tiba di Ukraina, Pengamat Politik: Sebuah Misi Perdamaian yang Amat Sulit /setkab.go.id

Media Magelang - Presiden Jokowi telah tiba di Ibu Kota Ukraina, Kyiv untuk bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Setelah bertemu dengan Volodymyr Zelensky, Jokowi rencananya akan pergi ke Rusia menemui Presiden Rusia, Vladimir Putin.
 
Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia tersebut merupakan misi perdamaian, di mana Indonesia kini berupaya berpartisipasi mengurangi ketegangan antara Kyiv dan Moskow.
 
Mengingat prinsip politik luar negeri Indonesia yang bersifat non blok (tidak berpihak), peran dan misi yang dibawa Jokowi menjadi sangat penting untuk mengurangi ketegangan antara Ukraina dan Rusia.
 
 
Pengamat politik sekaligus dosen Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Jember, Dr. Muhammad Iqbal mengatakan Jokowi tidak hanya membuka ruang negosiasi dengan Ukraina dan Rusia. 
 
Menurutnya Jokowi juga harus membuka ruang negosiasi dengan beberapa negara yang ikut terlibat.
 
Negara-negara yang ikut terlibat dalam perang Ukraina-Rusia adalah Amerika Serikat (AS), Inggris, bahkan China.
 
"Pasalnya jika sekadar membuka ruang negosiasi dengan Presiden Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky, maka akar akut persoalan Rusia dan Ukraina amat sulit terurai," tuturnya.
 
 
Ia menambahkan, kunjungan Jokowi tidak hanya berupaya meredakan konflik, melainkan mengatasi ancaman krisis pangan serta mendorong dunia peduli pada masa depan energi bersih.
 
"Perang Rusia dan Ukraina memang berdampak besar menciptakan krisis pangan dan energi global, bahkan memicu resesi ekonomi dunia dengan banyaknya negara mengalami hiperinflasi dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan bahkan minus," ujarnya.
 
Meski misi perdamaian yang dibawa Jokowi ini memang tidak mudah, tetapi hal itu tetap harus diapresiasi sebab upaya yang dilakukan demi kepentingan bersama.
 
Posisi Indonesia yang cukup strategis sebagai negara yang berpegang teguh pada politik bebas aktif, bisa memiliki peran yang penting pada misi perdamaian ini.
 
Selain itu, sebagai negara pemimpin atau Presidensi G20, Indonesia memiliki kekuatannya tersendiri untuk membawa pesan perdamaian bagi perang antar Ukraina dan Rusia.
 
Iqbal menuturkan bahwa posisi Indonesia sebagai negara non blok (tidak berpihak) sedang berusah dijalankan dengan baik oleh Jokowi, selaku Presiden Republik Indonesia.
 
Upaya strategis yang dilakukan tentu perlu diapresiasi menurutnya, meski kemungkinan yang sulit tentang perdamaian akibat peliknya masalah antara Ukraina dan Rusia.
 
"Posisi Indonesia sebagai Presidensi G20 dan politik bebas aktif. Posisi Indonesia sebagai negara nonblok menurut saya sedang dijalankan oleh Jokowi. Tentu upaya strategis itu sepantasnya kita apresiasi tinggi," katanya.
 
Perang Rusia dan Ukraina juga melibatkan negara dengan Geo Politik Super Power yaitu, China.
 
"Termasuk melibatkan China sebagai proxy keseimbangan geopolitik negara superpower. Tantangan misi perdamaian Jokowi sungguh sangatlah tidak mudah," ucap dosen yang biasa dipanggil Cak Iqbal itu.
 
Demikian informasi tentang kunjungan kerja luar negeri oleh presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x