Ada Bansos BBM Rp600 Ribu, Faisal Basri: Tidak Menunjukkan Keberpihakan

- 31 Agustus 2022, 11:21 WIB
Ekonom senior Faisal Basri
Ekonom senior Faisal Basri /ANTARA/Wahyu Putro

Baca Juga: Download Video YouTube Jadi Format MP3 MP4 Secara Gratis, Cukup Pakai Y2mate Saja Tanpa Aplikasi

"Demi kebaikan perekonomian nasional dan kesejahteraan bangsa, secara bertahap subsidi BBM harus dihilangkan," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Faisal menuturkan kebijakan mengurangi subsidi BBM secara bertahap dan mengalokasikan anggaran ke sektor yang lebih produktif adalah jalan terbaik, karena hal itu dapat menjaga stabilitas fiskal APBN.

Selain itu, Anggota DPR Fadli Zon turut merespons sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang kian menguat. Menurutnya, agak janggal bila pemerintah menaikkan harga BBM saat harga minyak dunia sedang turun.

“Ketika harga minyak dunia turun, pemerintah mau naikkan BBM. Absurd. Hebatnya di mana?” ujar Fadli Zon via cuitan Twitter-nya, dikutip Rabu 31 Agustus 2022.

Diketahui, kabar kenaikan harga BBM subsidi Solar dan Pertalite sebelumnya disampaikan oleh Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. Bahkan ia menyebut Presiden Joko Widodo bakal mengumumkan hal itu dalam waktu dekat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan BBM Pertamax sampai saat ini masih disubsidi. Harga di SPBU dijual Rp12.500—Rp13.000 per liter. Dengan kurs dan harga minyak yang naik, mestinya harga Pertamax Rp17.300 per liter.

"Pertamax yang sekarang harganya di Rp 12.800/liter dengan harga berdasarkan ICP US$ 105 dan kurs Rp 14.700 harusnya di Rp 17.300/liter," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jumat 26 Agustus 2022.

Selain itu anggota DPR Andi Akmal berpendapat bahwa sebaiknya BBM tidak perlu di naikkan karena fakta di lapangan tidak demikian karena banyak yang merasa kesulitan.

“Harga BBM yang sangat tinggi akan berdampak luas pada masyarakat terutama pada pemenuhan kebutuhan dasar mereka. Tingginya harga pangan, turunnya daya beli, Operasional logistik yang membengkak, termasuk arus pergerakan manusia maupun barang pada transportasi," kata Akmal.

Halaman:

Editor: Destri Ananda Prihatini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah