Network
Media Magelang - Teluk Mawangsaka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, menjadi saksi dari tragedi kapal feri yang mengejutkan pada Senin dini hari.
Kapal feri ini tenggelam dalam perjalanan dari desa Lanto menuju desa Lagi. Kabar mengenai kecelakaan kapal ini menggegerkan masyarakat dan pihak berwenang, dan operasi pencarian serta pertolongan pun segera dijalankan.
Tanggal 24 Juli, tim SAR gabungan akhirnya menghentikan operasi pencarian setelah berhasil menemukan 33 penumpang yang sebelumnya dilaporkan hilang.
Kapal feri tersebut membawa sebanyak 48 penumpang ketika kejadian tragis itu terjadi. Sayangnya, dari jumlah penumpang tersebut, 15 di antaranya meninggal dunia dalam kecelakaan ini.
Baca Juga: Pertamina Akan Segera Rilis BBM Terbaru Pertamax Green Oktan 95 dengan Campuran Bioetanol Singkong dan Tebu
Informasi yang didapat dari Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKP) Kendari, Arafah, menyebutkan bahwa dari 33 penumpang yang berhasil selamat, awalnya hanya tercatat 6 orang.
Informasi yang didapat dari Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKP) Kendari, Arafah, menyebutkan bahwa dari 33 penumpang yang berhasil selamat, awalnya hanya tercatat 6 orang.
Namun, sebagian dari mereka tidak terdata karena langsung pulang setelah peristiwa tersebut. Meskipun operasi pencarian telah ditutup, para petugas berusaha semaksimal mungkin untuk mencari dan menyelamatkan setiap korban yang mungkin masih berada di sekitar lokasi kecelakaan.
Arafah menambahkan bahwa dengan ditemukannya seluruh penumpang kapal feri yang tenggelam, operasi SAR untuk kecelakaan kapal ini dinyatakan selesai dan ditutup. Semua tim dan unsur yang terlibat dalam operasi ini dikembalikan ke unit masing-masing.
Arafah menambahkan bahwa dengan ditemukannya seluruh penumpang kapal feri yang tenggelam, operasi SAR untuk kecelakaan kapal ini dinyatakan selesai dan ditutup. Semua tim dan unsur yang terlibat dalam operasi ini dikembalikan ke unit masing-masing.
Meskipun operasi SAR telah berakhir, duka cita tentu masih menyelimuti keluarga korban yang kehilangan anggota mereka dalam kejadian ini.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua akan pentingnya keselamatan di laut. Semua pihak terkait diharapkan dapat terus meningkatkan kesadaran akan aspek keamanan dan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan pelayaran.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua akan pentingnya keselamatan di laut. Semua pihak terkait diharapkan dapat terus meningkatkan kesadaran akan aspek keamanan dan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan pelayaran.
Dengan begitu, diharapkan kecelakaan Kapal Feri di Teluk Mawangsaka Tengah Sulawesi tidak terjadi di masa mendatang dan keselamatan penumpang selalu menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan laut.***
