BI Jateng Sebut Pasar Murah Tidak Efektif Tekan Inflasi, Pemkab Jepara Ngotot Dilakukan

- 2 November 2023, 20:07 WIB
BI Jateng Sebut Pasar Murah Tidak Efektif Tekan Inflasi, Pemkab Jepara Ngotot Dilakukan
BI Jateng Sebut Pasar Murah Tidak Efektif Tekan Inflasi, Pemkab Jepara Ngotot Dilakukan /mediacenter.riau.go.id/

JEPARA - Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menilai program pasar murah yang selama ini dilakukan di beberapa daerah justru dinilai tidak efektif dalam menekan inflasi.

Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra mengatakan, program pasar murah tidak efektif lantaran bersifat insidentil, sehingga diperlukan langkah yang lebih nyata.

Menurutnya, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah optimalisasi peran Badan Usaha Milik Petani (BUMP) melalui implementasi Kios Bersama TPID.

Kios ini, akan langsung memperoleh pasokan langsung dari Gapoktan atau BUMP, sehingga dapat memotong rantai distribusi pangan.

Baca Juga: Cahaya Cinta Azzura Tayang Jam Berapa Hari Ini Kamis 2 November 2023, Cek Jadwal RCTI

"Operasi pasar (Pasar Murah) yang selama ini dilakukan, masih kurang optimal mengendalikan inflasi pangan karena bersifat insidentil. Untuk itu, diperlukan penyediaan pasokan pangan dengan harga yang stabil dan bersifat kontinyu," kata Rahmat dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) dan Capacity Building, bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah dengan tema 'Penguatan Strategi dan Sinergi Pengendalian Inflasi di Jawa Tengah' Kamis (19/10/2023).

Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana mengimbau kepada Bupati/Walikota se-Jateng serta seluruh Tim TPID, agar tepat dalam pengendalian inflasi.

Di antaranya, mencermati inputing data harga harian pada laman SP2KP Kemendag dalam rangka meminimalisir kesalahan yang berdampak pada kenaikan IPH Tertinggi daerah.

"Diharapkan, stabilitas harga di Jawa Tengah akan terjaga, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat kerawanan kemiskinan di Jawa Tengah," tutur Nana Sudjana.

Baca Juga: Link Live Streaming Bhayangkara FC vs PSIS Semarang di Liga 1, Kick Off Pukul 19.00 WIB

Pemerintah Kabupaten Jepara sendiri masih melakukan gerakan pasar murah yang menjual berbagai kebutuhan pokok dengan selisih harga yang disebut lebih terjangkau.

Ketua Pelaksana Harian TPID yang juga Sekda Jepara Edy Sujatmiko mengatakan, program Pasar Murah bertujuan untuk mengatasi inflasi (harga naik).

Sejak 1 Desember 2022 hingga Oktober 2023, program Pasar Murah mulai digelar guna menghadapi inflasi. Sembako dijual murah. Selisih dari Rp 1.000 - Rp 4.000 dari harga di pasaran.

Pasar Murah telah dilaksanakan di beberapa tempat. Sampai sekarang, puluhan hingga ratusan ton sembako telah digelontorkan oleh TPID kepada masyarakat Jepara.

Baca Juga: Link Streaming Drama The Killing Vote Episode 11 Sub Indo, Tayang via SBS dan Prime Video

"Selain mengatasi sentimen pasar, paling tidak meminimalisir panic buying di ranah masyarakat. Jadi inflasi bisa dikendalikan," tutup Edy Sujatmiko, (10/23/2023).*

Editor: Muh Adi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah