Agar Menang Pemilu 2024, Para Caleg Minta Bantuan Dukun dan Guru Spiritual, Ini Pengakuannya

- 31 Januari 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi, Agar Menang Pemilu 2024, Para Caleg Minta Bantuan Dukun dan Guru Spiritual, Ini Pengakuannya /
Ilustrasi, Agar Menang Pemilu 2024, Para Caleg Minta Bantuan Dukun dan Guru Spiritual, Ini Pengakuannya / /Pixabay/Vasilijus Bortnikas /
 
Media Magelang - Menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini, para calon legislatif (caleg) banyak yang meminta bantuan dukun dan guru spiritual.
 
Para calon legislatif (caleg) itu mengaku meminta bantuan dukun dan guru spiritual agar bisa menang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
 
Sebagaimana diketahui, Komisi Pemiluhan Umum (KPU) telah merilis daftar Calon Tetap (DCT) untuk calon anggota legislatif DPR RI dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
 
Dilansir dari Pikiran Rakyat, jumlah keseluruhan caleg DPR RI mencapai 9.917 orang.
 
Jumlah tersebut berasal dari sebelas partai politik, dan tersebar di 84 daerah pemilihan. 
 
 
Sementara itu, kursi di Senayan Jakarta yang  harus mereka perebutkan hanya sekitar 580 kursi. 
 
Begitu pula dengan caleg DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 30.000 juga harus bersaing ketat. 
 
Sedangkan kursi DPRD Provinsi yang tersedia hanya sekitar 2.372, dan di DPRD Kabupaten/Kota sejumlah 17.510 kursi. 
 
Badri, yang merupakan Caleg Dapil 1 Jawa Timur dari PDI Perjuangan, mengaku persaingan untuk mendapatkan kursi legislatif tidaklah mudah. 
 
Hal ini diketahui dari usahanya yang sudah dilakukan dua kali berturut-turut, namun selalu gagal.

Badri mengaku sudah berupaya semaksimal mungkin agar dirinya dikenal publik dengan mengunjungi rumah warga, tokoh masyarakat, dan kiai untuk beramah-tamah guna menarik perhatian mereka agar memilih dirinya sebagai anggota DPRD.
 
Bahkan kampanye dengan menggunakan baliho, selebaran, dan korek bergambar wajahnya juga sudah dilakukan di berbagai wilayah. 
 
Agar usahanya tak sia-sia dan dirinya bisa menang dalam Pemilu Caleg 2024, Badri juga melibatkan guru spiritual dan dukun yang ia mintai bantuan.
 
Meski tidak secara terbuka mengungkap ritual yang dijalani, satu 'ibadah' yang saat ini wajib dijalani oleh Badri agar impiannya terwujud adalah membaca shalawat. 
 
Badri mengaku sangat percaya dunia spiritual, karena latar belakang pendidikannya yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren. 
 
Dengan segala upaya yang dikerahkannya tersebut, Badri mengaku siap kalah.

"Delapan puluh persen saya siap kalah, malah saya tidak siap menang, kalau menang itu takdir, kalah adalah bagian dari kita karena tidak bisa melawan takdir," ucap Badri.

Tak jauh beda dengan Badri, salah satu caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berada di Dapil 3 Jawa Timur, Ahmad Rifai juga meminta bantuan jasa guru spiritual dalam Pemilu Caleg 2024. 
 
Ahmad Rifai menyebut guru spiritualnya adalah orangtua yang akan memberinya nasihat secara spiritual. 
 
Meski demikian, ia tidak ingin mengungkap ritual yang dijalaninya untuk memenangkan Pemilu Caleg 2024. 
 
Salah satu benda spiritual yang dimiliki oleh Ahmad Rifai, yang disimpan hingga saat ini sebagai bekal menjadi calon legislatif adalah tombak totok.

"Ini tombak totok, pemberian dari salah satu keturunan Wali yang ada di sini, saya dapat saat pamitan minta restu mau nyaleg," jelas Ahmad Rifai. 
 
Ahmad Rifai mengatakan, ia mengikuti apa yang dinasihatkan oleh guru spiritualnya, karena keyakinannya begitu kuat kepada kekuatan lain di luar jangkauan manusia. 
 
"Ini kan urusan melangitkan doa," ujarnya. 

Dengan mengikuti nasihat guru spiritualnya, Ahmad Rifai mengaku lebih tenang dalam membuat keputusan di hidupnya, termasuk jika ia ditakdirkan gagal menjadi anggota DPR RI. 
 
"Siap kalah, tentu itu," ujarnya. 
 
Di sisi lain, menurut Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, kunci kemenangan dalam Pemilu Caleg 2024 adalah siapa yang paling banyak dukungan untuk mendapatkan suara saat pencoblosan di TPS.
 
Merujuk pendapat Adi Prayitno, seharusnya banyak caleg yang gencar mendekati, serta meyakinkan masyarakat bahwa dirinya adalah orang yang layak untuk dipilih.

"Yang menang pertarungan sejauh mana caleg bekerja, ya itu kuncinya. Bukan doa orang lain. Kalau kuncing doa, ya tidak perlu ada kampanye," ujar Adi Prayitno. 
 
Adi Prayitno berpendapat, para caleg biasanya percaya pada hal-hal supranatural, yakni selalu membawa embel-embel 'agar mendapat pahala dan surga di akhirat'.
 
Menurutnya, tidak salah selama produk regulasinya berpihak pada semua kelompok masyarakat. 
 
"Kalau kerja politik ya itu kerja atas dasar science, bukan berdasarkan apa kata dukun atau guru spiritual," ujarnya.

Dengan begitu diwartakan, para caleg mengaku meminta bantuan dukun dan guru spiritual agar bisa menang dalam Pemilu Caleg 2024.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x