Tiongkok Batasi Penggunaan iPhone Pengaruhi Anjloknya Saham Perusahaan Teknologi Amerika

- 11 September 2023, 12:00 WIB
Tampilan teranyar prudk Apple iPhone Series 15 yang akan diluncurkan 12 September 2023 mendatang.
Tampilan teranyar prudk Apple iPhone Series 15 yang akan diluncurkan 12 September 2023 mendatang. /Tangkapanlyar YouTube Apple iPhone Series Trailer/


Media Magelang
 - Tiongkok, sebagai pasar teknologi terbesar di dunia, memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan teknologi global. 
 
Kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok semakin nyata dengan perluasan pembatasan penggunaan iPhone oleh staf pemerintah di Beijing. 
 
Hal ini mengundang perhatian anggota parlemen AS dan menimbulkan kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan teknologi Amerika yang memiliki hubungan erat dengan Tiongkok mungkin akan terkena dampaknya.

Pada hari Kamis, berita bahwa Beijing telah meminta karyawan lembaga pemerintah pusat untuk berhenti menggunakan ponsel Apple di tempat kerja membuat harga saham Apple turun 2,9%, mengalami penurunan dua hari terburuknya sejak November. 
 
 
Sementara itu, Huawei dari Tiongkok baru-baru ini meluncurkan ponsel pintar terbaru, Mate 60 Pro, yang ditenagai oleh chip buatan Tiongkok, menandai perkembangan penting dalam persaingan teknologi global.

Departemen Perdagangan AS mengumumkan bahwa mereka berupaya untuk memperoleh lebih banyak informasi tentang chip yang digunakan dalam ponsel Huawei yang mungkin melanggar pembatasan perdagangan. 
 
Sanksi AS sebelumnya telah membatasi akses Huawei ke alat pembuat chip yang penting, yang berdampak pada bisnis perusahaan tersebut dan memberikan kesempatan kepada Apple untuk mendapatkan pangsa pasar di Tiongkok.

Kendati demikian, ada pertanyaan tentang apakah Huawei dapat kembali mendominasi pasar dengan menggunakan chip buatan dalam negeri, seperti Kirin 9000S. 
 
Hal ini bisa menjadi peluang bagi perusahaan Tiongkok untuk mendapatkan kembali pangsa pasarnya. 
 
Hal tersebut diperkirakan oleh analis di BofA Global Research.

Keputusan ini juga mempengaruhi perusahaan Amerika lainnya yang memiliki kehadiran signifikan di Tiongkok, seperti Qualcomm, yang mengalami penurunan saham sebesar 7,2%. 
 
Sejumlah anggota parlemen AS dari kedua partai besar telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang risiko keamanan nasional yang mungkin terkait dengan produk-produk Tiongkok. 
 
Mereka mendorong pemerintahan Biden untuk lebih tegas dalam menangani masalah ini.

Tiongkok telah menerapkan pembatasan terhadap perusahaan-perusahaan AS lainnya, termasuk Boeing dan Micron, sebagai bagian dari strateginya untuk membatasi akses pasar perusahaan Barat di negaranya. 
 
Beberapa pemasok pembuat iPhone, seperti Broadcom, Skyworks Solutions, dan Texas Instruments, juga mengalami penurunan harga saham mereka.

Hubungan dagang antara AS dan Tiongkok selalu menjadi faktor risiko besar dalam pasar ekuitas global, terutama di sektor teknologi. 
 
Dalam konteks ini, investor kembali diingatkan bahwa hubungan antara kedua negara ini dapat berdampak signifikan pada harga saham perusahaan teknologi global.

Apple telah melihat Tiongkok sebagai salah satu pasar kunci dalam menjual iPhone-nya. 
 
Bukan hanya karena Tiongkok adalah pusat manufaktur yang penting, tetapi juga karena negara ini telah menjadi sumber pendapatan yang semakin besar bagi perusahaan. 
 
Apple mendapatkan hampir seperlima dari pendapatannya dari Tiongkok.

Ketika pesaing-pesaing Apple mulai mengejar kesenjangan dalam penjualan ponsel pintar kelas atas, perusahaan ini harus tetap berjuang untuk mempertahankan pangsa pasarnya di Tiongkok. 
 
Saat ini, situasinya sangat dinamis, dan perusahaan teknologi global harus terus mengikuti perkembangan di hubungan dagang AS-Tiongkok yang berubah-ubah.
 
Namun, dengan peluncuran jajaran iPhone 15 yang diharapkan dalam acara minggu depan, Apple mungkin akan melihat peningkatan permintaan di Tiongkok.*** 
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x