Network
Media Magelang - Satu aplikasi yang berguna untuk memboikot produk-produk Israel telah hilang dari Play Store.
Aplikasi yang digunakan untuk memboikot produk-produk Israel itu diberi nama No Thanks.
Sebelumnya diberitakan, aplikasi No Thanks ini sempat dihapus dari Play Store, tapi kemudian dipulihkan oleh Google.
Dilansir dari Middle East Eye, aplikasi No Thanks memungkinkan para penggunanya untuk memindai barcode produk, atau memasukkan nama mereka guna mengetahui apakah produk tersebut ada kaitannya dengan Israel.
Menurut pengembangnya, aplikasi No Thanks ini dihapus dari Play Store karena dalam deskripsinya terdapat kalimat yang terdengar mengerikan, yakni mempertanyakan apakah produk yang akan dibeli memberikan dukungan terhadap pembunuhan masal anak-anak Palestina.
"Selamat datang di No Thanks, di sini Anda bisa melihat apakah produk yang ada di tangan Anda mendukung pembunuhan anak-anak di Palestina atau tidak,” demikian bunyi deskripsi dalam aplikasi No Thanks.
Pada tanggal 3 Desember 2023, Google memulihkan aplikasi tersebut ke Play Store dengan memberikan deskripsi baru.
"Aplikasi kami menyederhanakan proses pemindaian barcode dan mencari produk yang masuk dalam daftar gerakan boikot,” bunyi deskripsi terbaru dalam aplikasi No Thanks yang telah dipulihkan oleh Google.
Diluncurkan pada tanggal 13 November 2023, No Thanks telah diunduh lebih dari 100.000 kali sebelum akhirnya dihapus dari Play Store pada tanggal 30 November 2023.
Namun, sejak dipulihkan, para pengguna melaporkan tidak dapat menemukan aplikasi tersebut ketika mereka mencarinya di Play Store.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Google belum memberi respons sama sekali terkait tidak bisa ditemukannya aplikasi No Thanks di Play Store setelah dipulihkan.
No Thanks telah menggunakan situs web Boycotzionism dan Ulastempat untuk menyusun daftar perusahaan yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang pelanggan yang memindai sekaleng Coca Cola saat menggunakan aplikasi tersebut, yang kemudian aplikasi tersebut mengatakan bahwa Coca Cola memberikan dukungan untuk Israel.
Aplikasi No Thanks ini dikembangkan oleh Ahmed Bashbash yang tinggal di Hungaria, dan menyebut dirinya sebagai orang Palestina dari Gaza.
Ahmed Bashbash mengatakan, bahwa ia kehilangan saudara laki-lakinya dalam pembantaian yang dilakukan oleh Israel.
Saudara perempuan Ahmed Bashbash juga meninggal pada tahun 2020 karena tidak mendapatkan bantuan medis.
"Saya membuatnya [aplikasi] atas nama saudara laki-laki dan perempuan saya yang meninggal karena pendudukan brutal ini, dan tujuan saya adalah mencoba mencegah apa yang terjadi pada saya terjadi pada orang Palestina lainnya," ungkapnya.
Saat ini aplikasi No Thanks sedang dipersiapkan untuk hadir di Apple Store.
Dari laporan yang dikumpulkan Media Magelang, diketahui bahwa No Thanks, aplikasi yang berguna untuk memboikot produk-produk Israel hilang dari Play Store usai dipulihkan oleh Google.***
