Enam Tokoh Penting Dibalik Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

29 Oktober 2021, 06:35 WIB
Tutorial Mudah Membuat Kartu Ucapan Bertemakan Hari Sumpah Pemuda Menggunakan Canva. /Tangkapan layar hasil Canva

Media Magelang - Berikut enam tokoh penting dibalik adanya peringatan Hari Sumpah Pemuda pad tanggal 28 Oktober 2021.

Tanggal 28 Oktober 1928 diperingat sebagai Hari Sumpah Pemuda dan ini enam tokoh penting dibaliknya.

Sumpah Pemuda diperingati setelah penyelenggaran Kongres Pemuda II tanggal 27-28 Oktober 1928.

Baca Juga: Live Streaming PSIS Semarang vs Persib Banding di BRI Liga 1 2021 Gratis Malam Ini

Hasil Kongres Pemuda II ini adalah ikrar Sumpah Pemuda yang kita kenal saat ini yaitu:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Berikut enam tokoh penting dibalik Sumpah Pemudia 28 Oktober 1928 sebagaimana Media magelang rangkum dari berbagai sumber:

Soegondo Djojopoespito

Soegondo menjadi ketua Kongres Pemuda Indonesia II.

Pria kelahiran Tuban,Jawa Timur turut membentuk Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) bersama dengan RT Djoksodipoero, Goelarso, Soewirjo, Darwis dan Sigit pada 1926.

Sebelum membentuk PPPI, Soegondo dan istrinya Suwarsih mendirikan sekolah Loka Siswa di Bogor yang kemudian tutup karena kekurangan murid.

Soegondo wafat di Yogyakarta 2 April 1978 dan dimakamkan di samping makam sang istri yang berpulang setahun sebelumnya.

Baca Juga: Link Nonton PSIS vs Persib, Live Streaming Gratis BRI Liga 1 2021 Malam Ini

W.R Soepratman

Nama ini tentu tak asing lagi. Ya Wage Rudolf Supratman adalah pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dikumandangkan saat Kongres Pemudia II.

Selain berbakat musik, pria kelahiran Purworejo ini juga pernah merasakan bekerja sebagai wartawan karena kagum atas idealisme para pekerja media.

Lewat gesekan biolanya, W.R Supratman memainkan lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda II sekalipun hidupnya dimata-matai Belanda setelah itu.

Mohammad Yamin

Pria kelahiran Sawahlunto, Sumatera Barat ini adalah seorang sastrawan dan penyair.

Mohammad Yamin berperan mendorong penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Dia jugalah yang memiliki konsep Sumpah Pemuda yang dia tuangkan ke dalam kertas kemudian diserahkan kepada Sogeondo Djojopoespito yang menjadi pimpinan Kongres Pemuda II.

Sie Kong Liong

Warga keturunan Tionghoa juga berperan dalam perjuangan bangsa Indonesia. Salah satunya Sie Kong Liong.

Pria keturunan Tionghoa ini merelakan rumahnya digunakan sebagai tempat berlangsungnya Kongres Pemudia II.

Rumah itulah yang akhirnya menjadi Museum Sumpah Pemudia di Jl.Kramat no.106 Jakarta Pusat.

Theodora Athia Salim (Dolly Salim)

Namanya kebarat-baratan namun aslinya perempuan yang disapa Dolly ini adalah puteri tokoh nasional KH Agus Salim.

Sekalipun tidak mengenyam pendidikan formal, pengetahuannya begitu luas dan mampu berdebat dengan tokoh sekelas Mohammad Roem.

Dolly Salim yang saat Kongres Pemuda II masih berusia 15 tahun menjadi orang pertama yang melantunkan Indonesia Raya.

Sofie Kornelia Pandean

Nama ini bisa jadi asing bagi sebagian besar orang Indonesia.

Namun jauh di Manado,ibu kota Sulawesi Utara, Sofie Kornelia Pandean membacakan sumpah pemuda di Gedung Gemeente Bioscoop Manado didampingi tiga pemuda lainnya.

Tanpa takut, Sofie Kornelia Pandean membacakan Sumpah Pemuda di bawah pengawasan Belanda. Setelah itu, dia dan ketiga temannya sempat ditangkap.

Di usia belia, Sofie Kornelia Pandean tanpa gentar ikut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia karena baginya berjuang tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin.

Demikian enam dari sekian banyak tokoh penting dibalik Sumpah Pemuda 1928 yang bisa menginsipirasi kita semua.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Museum Sumpah Pemuda Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler