3 Puisi Karya Sastrawan Indonesia untuk Hari Ibu, dari Sapardi Djoko Damono hingga Joko Pinurbo

22 Desember 2021, 16:42 WIB
Puisi Hari Ibu terbaik dan spesial untuk ibu tercinta cocok dikirimkan pada Hari Ibu Nasional 22 Desember 2021. /mohamed_hassan/pixabay.com/ mohamed_hassan

Media Magelang – Selamat Hari Ibu! 22 Desember selalu diperingati sebagai Hari Ibu Nasional di Indonesia.

Peringatan Hari Ibu ini biasanya dimanfaatkan sebagai momen untuk mengapresiasi jasa dan peran penting seorang Ibu.

Setiap keluarga pun memiliki cara tersendiri untuk merayakan Hari Ibu agar momen tersebut terasa spesial.

Ada yang menyiapkan hadiah manis untuk ibu. Ada yang mengadakan makan bersama keluarga. Ada juga yang menggantikan ibu mengerjakan pekerjaan rumah.

Baca Juga: 8 Lagu Populer Bertema Ibu Ini Cocok Diputar Saat Peringatan Hari Ibu Nasional

Namun, pernahkah terbesit di pikiran Anda untuk membacakan puisi spesial untuk ibu di Hari Ibu?

Opsi ini mungkin bisa menjadi pilihan menarik yang patut Anda coba. Selain untuk merayakan Hari Ibu, membacakan puisi juga dapat menjadi cara manis untuk mengungkapkan rasa sayang kepada ibu.

Untuk itu, tim Media Magelang telah merangkum tiga puisi karya sastrawan Indonesia yang cocok untuk memperingati Hari Ibu.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Ibu 22 Desember 2021 Terbaru Berikut Cara Membuatnya, Cocok Dibagikan di Instagram

1. Ibu

Karya Sapardi Djoko Damono

Ibu masih tinggal di kampung itu, ia sudah tua. Ia adalah perempuan yang menjadi korban mimpi-mimpi ayahku. Ayah sudah meninggal, ia dikuburkan di sebuah makam tua di kampung itu juga, beberapa langkah saja dari rumah kami. Dulu Ibu sering pergi sendirian ke makam, menyapu sampah, dan kadang-kadang menebarkan beberapa kuntum bunga. “Ayahmu bukan pemimpi,” katanya yakin meskipun tidak berapi-api, “ia tahu benar apa yang terjadi.”

Kini di makam itu sudah berdiri sebuah sekolah. Ayah digusur ke sebuah makam agak jauh di sebelah utara kota. Kalau aku kebetulan pulang, Ibu suka mengingatkanku untuk menengok makam Ayah, mengirim doa. Ibu sudah tua, tentu lebih mudah mengirim doa dari rumah saja. “Ayahmu dulu sangat sayang padamu, meskipun kau mungkin tak pernah mempercayai segala yang dikatakannya.”

Dalam perjalanan kembali ke Jakarta, sambil menengok ke luar jendela pesawat udara, sering kubayangkan Ibu berada di antara mega-mega. Aku berpikir, Ibu sebenarnya labih pantas tinggal di sana, di antara bidadari-bidadari kecil yang dengan ringan terbang dari mega ke mega–dan tidak mondar-mandir dari dapur ke tempat tidur, memberi makan dan menyusui anak-anaknya. “Sungguh, dulu ayahmu sangat sayang padamu,” kata Ibu selalu, “meskipun sering dikatakannya bahwa ia tak pernah bisa memahami igauan-igauanmu.”

2. Ibu

Karya Gus Mus

Kaulah gua teduh
tempatku bertapa bersamamu
sekian lama
Kaulah kawan
dari mana aku meluncur dengan perkasa
Kaulah bumi
yang tergelar lembut bagiku
melepas lelah dan nestapa

Gunung yang menjaga mimpiku
siang dan malam
Mata air yang tak berhenti mengalir
membasahi dahagaku
Telaga tempatku bermain
berenang dan menyelam

Kaulah, Ibu, mentari dan rembulan
yang mengawal perjalananku
mencari jejak sorga
di telapak kakimu

(Tuhan,
Aku bersaksi
ibuku telah melaksanakan amanat-Mu
Maka kasihilah ibuku
seperti Kau mengasihi
kekasih-kekasih-Mu
Amin)

3. Surat untuk Ibu

Karya Joko Pinurbo

Akhir tahun ini saya tak bisa pulang, Bu.
Saya lagi sibuk demo memperjuangkan nasib saya yang keliru.
Nantilah, jika pekerjaan demo sudah kelar, saya sempatkan pulang sebentar.
Semoga Ibu selalu sehat bahagia bersama penyakit yang menyayangi Ibu.
Jangan khawatirkan keadaan saya.
Saya akan normal-normal saja.
Sudah beberapa kali saya mencoba meralat nasib saya dan syukurlah saya masih dinaungi kewarasan.
Kalaupun saya dilanda sakit atau bingung, saya tak akan memberi tahu Ibu.

Selamat Natal, Bu.
Semoga hatimu yang merindu berdentang nyaring dan malam damaimu diberkati hujan.
Sungkem buat Bapak di kuburan.

Demikian 3 puisi karya sastrawan Indonesia yang telah dirangkum oleh tim Media Magelang untuk menyambut perayaan Hari Ibu.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler