TUNTUNAN Tata Cara Shalat Nisfu Syaban, Lengkap Bacaan Niat Shalat Sunah 2 Rakaat, Bahasa Arab Latin Lengkap

6 Maret 2023, 19:48 WIB
TUNTUNAN Tata Cara Shalat Nisfu Syaban, Lengkap Bacaan Niat Shalat Sunah 2 Rakaat, Bahasa Arab Latin Lengkap /Pixabay

MEDIA MAGELANG -- Bagi umat muslim disunahkan untuk melaksanakan shalat sunah dua rakaat pada malam Nisfu Syaban.

Bagi siapa saja umat muslim yang melaksanakan ibadah shalat sunag Nisfu Syaban, akan diberikan pahala yang berlipat.

Tidak hanya itu, segala hajat permintaan niscaya akan dikabulkan oleh Alla SWT.

Berikut ini tuntunan tata cara shalat Nisfu Syaban, lengkap dengan bacaan niat dengan bahasa Arab Latin dilengkapi arti.

Baca Juga: TATA CARA SHOLAT Nisfu Syaban Sendiri Lengkap Bacaan Niat Sholat Nisfu Syaban Cek di Sini

Malam Nisfu Syaban menjadi salah satu malam penuh rahmat di bulan Syakban.

Malam Nisfu Syaban teramat istimewa karena di waktu tersebut Allah SWT membuka pintu ampunan kepada seluruh makluk ciptaan-Nya.

Segala permintaan permohonan pengampunan niscaya akan dikabulkan oleh Allah SWT. 

Berikut ini tata cara sholat Nisfu Syaban, lengkap dengan bacaan niat doa bahasa Arab Indonesia.

Tata cara shalat Nisfu Syaban tidak berbeda dengan shalat sunah pada umumnya, dengan dua rakaat satu salam.

Baca Juga: HASIL AKHIR PSS Sleman vs Bhayangkara FC di BRI Liga Hari Ini 6 Maret, Cek Skor Pertandingan di Sini

Hanya saja, doa niat yang dibaca berbeda.

1. Membaca niat sholat malam Nisfu Syaban

اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini lillahi ta'ala.

Artinya: “Saya berniat salat sunah nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala"

2. Melakukan takbiratul ihram sembari mengangkat kedua tangan selaras telinga atau bahu.

3. Membaca bacaan doa Iftitah, Al-Fatihah, dan surat dalam Al-Quran.

4. Diutamakan membaca surat Al-Ikhlas di rakaat pertama.

5. Rukuk dengan membaca doa rukuk.

6. Iktidal dengan membaca doa Iktidal.

7. Sujud dengan membaca doa sujud.

8. Duduk di antara dua sujud dengan membaca bacaan doanya.

9. Sujud kedua.

10. Berdiri menunaikan rakaat kedua.

11. Membaca surah Al-Fatihah, kemudian diutamakan membaca surat Al-Ikhlas setelah Al-Fatihah.

12. Lalu, mengulangi urutan gerakan seperti saat rakaat pertama (rukuk, itidal, sujud pertama, duduk di antara 2 sujud, sujud kedua).

13. Duduk tahiyat akhir.

14. Mengucap salam.

15. Berdoa

Bacaan doa ini dianjurkan Sayyid Utsman bin Yahya ulama asal Indonesia dalam kitab Maslakul Akhyar:

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Arab Latinnya:

Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.

Artinya:

“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

***

Editor: Maxcimilian Arcello

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler