Network
Dikutip Media Magelang dari Warta Pontianak, Buya Yahya menjelaskan persoalan sah tidaknya seseorang yang menjalankan puasa tanpa sahur dan membaca niat.
"Dalam kitab Imam Syafi'i dan Zabur ulama mazhab Maliki dan juga mazhab Hambali bahwa, bagi siapapun yang tidak berniat dimalam hari tidak dapat di hitung niatinya. Dengan tidak menginapkan niat di malam hari dan juga tidak sahur, maka puasanya tidak sah menurut ulama," ucap Buya Yahya.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1442 H di Seluruh Indonesia, Puasa Akan Mulai Senin 12 April 2021
Baca Juga: Puasa Jadi Ladang Pahala, Kemenag: Ramadhan Momentum Tepat Kampanyekan Wakaf Uang
Baca Juga: Ini 4 Peristiwa Besar yang terjadi di Bulan Ramadhan. Salah Satunya Wafatnya Istri Rasulullah
Menurut penjelasan Buya Yahya dari mazhab Sayyid Alwi Assegaf Mufti Makkah, puasa tetap diperkenankan jika benar-benar lupa mengucapkan niat dan tidak sahur.
Diperkenankannya hal ini menurut Buya Yahya jika seseorang belum sempat membatalkan puasa.
Menurut Buya Yahya dari Sayyid Alwi Assegaf Mufti Makkah dalam Mukhatib Syekhnya, orang awam diingatkan untuk perlu memberikan fatwa yang sesuai dengan keadaannya.
Jika seseorang benar-benar lupa dan bukan main-main, tidak melaksanakan sahur dan mengucap niat puasa tetap bisa dilanjutkan.
Caranya dengan membaca niat di pagi hari saat teringat jika hendak melaksanakan puasa, termasuk di bulan Ramadhan.
