Awas! Buka Puasa Berlebihan bisa sebabkan Infeksi Lambung

- 26 April 2021, 14:31 WIB
Ilustrasi Awas! Buka Puasa Berlebihan bisa sebabkan Infeksi Lambung
Ilustrasi Awas! Buka Puasa Berlebihan bisa sebabkan Infeksi Lambung /Pixabay/derneuemann

Media Magelang – Para dokter di Uni Emirat Arab menghimbau pada seluruh umat Islam yang berpuasa Ramadhan untuk menghindari makan berlebihan saat buka puasa.

Menurut salah satu spesialis medis Uni Emirat Arab, hampir semua rumah sakit setiap tahun menerima pasien yang menderita masalah gastroenterika dan tukak lambung. Hal ini akibat buka puasa belebihan.

Selama bulan Ramadhan, petugas medis mengatakan bahwa mereka sering melihat pasien mengeluh perut mereka terasa sangat sakit karena gastritis (radang akut pada lambung) dan gastroenteritis, yang sering dikenal sebagai flu perut, yaitu infeksi pada lambung dan usus yang mengakibatkan muntah atau diare. 

Baca Juga: Graha Persib hingga Kakak Kandung Kiper Persib, Aqil Savik diserang Bobotoh usai Final Piala Menpora 2021

Dikutip Media Magelang dari English Alarabiya, Archana Baju, ahli gizi klinis di Rumah Sakit Burjeel mengatakan bahwa setelah puasa berjam-jam metabolisme tubuh melambat, sehingga saat buka puasa sangat penting untuk mengonsumsi makanan secara perlahan karena ini membantu pencernaan lebih mudah mengolah makanan.

“Cukup jelas setelah berpuasa ada kecenderungan untuk makan lebih banyak dan berulang kali, serta memakan makanan yangkami padat kalori yang sarat dengan gula dan lemak,” kata Archana Baju.

“Tapi makan berlebihan setelah puasa memperlambat pencernaan dan dapat menyebabkan kesulitan pencernaan seperti gangguan pencernaan, kembung dan diare dan seringkali berakhir dengan dirawat ke dokter,” lanjut Archana Baju.

Baca Juga: Mbak You Sudah Terawang Ada yang Tak Beres di Rumah Tangga Sule dan Nathalie Holscher

“Ini adalah kualitas - bukan kuantitas yang menjadi fokus. Pilihan makanan yang tepat mengisi kembali energi dan memberikan nutrisi yang cukup serta melembabkan sel-sel kita. Dan pada gilirannya akan meningkatkan tingkat energi kita,” tambah Archana Baju.

Para ahli gizi menyarankan untuk makan makanan kecil (takjil) terlebih dulu, memakannya secara perlahan setelah itu baru bisa menyantap menu utama buka puasa.

Dr Sawsan Humaida, seorang spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Internasional Bareen mengatakan Ramadhan adalah kesempatan yang baik untuk mengubah gaya hidup menjadi kebiasaan yang lebih sehat.

Baca Juga: Setelah 53 Prajurit KRI Nanggala 402 Gugur, Kepala BIN Daerah – Kabinda Papua Tewas Ditembak KKB

“Kunci untuk menghindari makan berlebihan dan refluks asam yang tidak nyaman adalah makan dengan perlahan dan penuh perhatian. Kunyah makananmu perlahan dan nikmati rasanya,”ujar Dr. Sawsan Humaida.

“Otak Anda terus meminta untuk mengambil makanan berikutnya sebelum Anda menyelesaikan makanan yang sekarang. Saat suatu rasa menyentuh indra perasa, otak akan menyala. Anda akan tergiur untuk mengambil makanan berikutnya sesegera mungkin. Hal ini membuat Anda makan berlebihan dan kemudian berbagai masalah terjadi,” lanjut Dr. Sawsan Humaida.

Asam lambung naik adalah salah satu keluhan utama yang terlihat setelah berbuka puasa.

 Banyak pasien membutuhkan obat untuk meredakan kram perut, cairan infus untuk merehidrasi dan terkadang perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Segera Klaim dan Tukarkan! Cek Disini untuk Kode Redeem FF Terbaru 26 April 2021

“Gejalanya bisa bervariasi dari mulas hingga sakit perut parah kemudian muntah dan diare. Semua ini menyebabkan ketidaknyamanan dan kesusahan yang parah. Langkah-langkah kecil yang sederhana dan mudah dapat membantu Anda mencegah hal ini,” tutur Dr. Sawsan Humaida.

“Tarik napas dalam-dalam setiap lima menit saat makan dan rasakan apakah Anda masih lapar. Kemudian berhentilah saat Anda merasa 80 persen kenyang,” imbuh Dr. Sawsan Humaida.

Untuk berbuka puasa, disarankan memakan makanan yang rendah lemak namun tinggi protein.

“Kurangi minuman manis dan pilih minuman dingin yang lebih menyegarkan dengan membuat minuman dingin sendiri. Coba juga batasi asupan kafeinnya,” tutur Dr. Sawsan Humaida.

Baca Juga: Usai Ajak Bakar Bendera Merah Putih di Facebook, Begini Nasib Pemuda Papua di Kejaksaan Negeri Jayapura

“Karbohidrat kompleks seperti gandum dan millet adalah makanan terbaik,” kata Dr. Sawsan Humaida.

“Karena gandum dan makanan yang mengandung karbohidrat akan membuat Anda kenyang lebih lama dengan sedikit masalah perut. Semakin sedikit beban perut, semakin sedikit beban yang harus Anda tanggung,” pungkas Dr. Sawsan Humaida.

Dengan begitu, hindari makan berlebihan saat buka puasa, karena bisa menyebabkan infeksi lambung, dan awali buka puasa dengan takjil.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: english alarabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah