Sebelum keberangkatannya ke Jepang, Ibu Sunja menyiapkan segala keperluan putrinya itu, termasuk menyiapkan makan terakhir mereka kala itu.
Tak hanya keperluan fisik, Ibu Sunja juga harus menguatkan mentalnya untuk melakukan perisahan dengan putrinya tersebut.
Menjelang keberangkatan Sunja muda ke Jepang, ibunya memberikan dua cincin perak untuk digunakan dalam keadaan darurat.
Sepanjang perjalanan menuju Jepang, Sunja sempat akrab dengan seorang penyanyi di dalam kapal laut yang ia tumpangi.
Namun, di dalam kapal laut itu Sunja muda jatuh sakit, dan Isak suaminya harus berupaya keras untuk merawatnya di antara ratusan penumpang.
Keadaan dalam kapal laut itu sungguh menggambarkan kesenjangan sosial, di dek bawah yang begitu sempit dan kotor dihuni oleh masyarakat dari kelas bawah, sedangkan di dek atas dihuni oleh masyarakat kelas atas dengan segala kemewahan mereka.
Sementara si penyanyi yang baru saja akrab dengan Sunja muda bernyanyi dalam bahasa Jepang untuk para masyarakat kaya di dek atas.
Tiba-tiba penyanyi itu berhenti di tengah lagu dan mengubah bahasa bernyanyinya menjadi bahasa Korea.
Seketika penonton terkejut dan meminta penjaga untuk menyeret penyanyi itu turun dari panggung.
Editor: Dinda Silviana Dewi