Mereka akan kembali menyalakan bara dari api unggun di perapian masing-masing untuk melindugi diri selama musim dingin.
Sejarah festival Samhain kembali berlanjut di abad ke 8 di mana Paus Gregory III mengumumkan bahwa 1 November akan diperingati sebagai perayaan All Saints Day untuk menghormati orang-orang suci.
Karena budaya Celtic juga merayakan tahun baru pada 1 November maka perayaan festival Samhain diadakan di malam sebelumnya.
Oleh karenanya malam perayaan festival Samhain sering di sebut All Hallows Eve dan kemudian disebut Halloween.
Asimilasi dan masa kolonialisme membuat budaya celtic yang terasimilasi ini berkembang ke seluruh dunia dari Amerika, Eropa, hingga ke Asia.
Sejak itu perayaan Halloween tidak diperingati sebagai ritual namun perayaan yang diisi dengan pesta dan dekorasi kostum yang seram dan juga berbagi permen.
Festival di hari Halloween juga dilakukan di berbagai negara seperti pasar malam, rumah hantu, pesta kostum, sampai ke pemasangan dekorasi khas yang menyeramkan di depan rumah.
Perayaan Halloween juga sangat lekat dengan keluarnya permen dengan bentuk menyeramkan dan berbagai kue dan makanan berbahan dasar labu.
Halloween juga identik dengan munculnya banyak film hantu seperti Frankenstein, Anabelle, Dracula, Vampire atau film seperti The Conjuring.
Perayaan Halloween kini memang sudah tidak dilakukan dengan sakral seperti pada budaya aslinya namun hal ini membuat masyarakat di berbagai negara juga ikut menikmati keseruannya.