Apa Itu BDSM, Praktik yang Diduga Melibatkan Dua Pelaku dan Korban Mutilasi di Sleman

- 20 Juli 2023, 17:30 WIB
Sukses dan Banyak yang Nikmati Adegan BDSM di Film Ini, Korea Selatan akan Produksi Film Dewasa Seks Lainnya / Tangkapan layar Netflix
Sukses dan Banyak yang Nikmati Adegan BDSM di Film Ini, Korea Selatan akan Produksi Film Dewasa Seks Lainnya / Tangkapan layar Netflix /

Media Magelang - Penyelidikan polisi terkait mutilasi di Sleman menghasilkan dugaan bahwa dua pelaku dan korban melakukan hubungan seksual secara tak wajar.

Polisi juga menemukan bahwa ketiganya mengikuti beberapa akun yang berhubungan dengan BDSM.

Apa Itu BDSM?

BDSM adalah singkatan dari tiga kata, yaitu Bondage (ikatan), Discipline (disiplin), Dominance (dominasi), Submission (penyerahan), Sadism (kesadisan), dan Masochism (masokisme).

Baca Juga: Tampang Pelaku Mutilasi di Sleman

BDSM merupakan suatu bentuk kehidupan seksual dan hubungan interpersonal yang melibatkan berbagai jenis permainan peran dan aktivitas erotis yang melibatkan kekuasaan, penguasaan, pengikatan fisik, dan interaksi psikologis antara pasangan.

Meskipun BDSM telah ada sejak zaman kuno, popularitasnya meledak pada abad ke-20 dan terus berkembang di dunia saat ini.

Asal Usul BDSM

Meskipun akar BDSM dapat ditelusuri kembali ke budaya dan praktik kuno, seperti seni erotis dari zaman Yunani kuno dan Romawi, BDSM sebagai subkultur modern berkembang pada abad ke-20.

Penggunaan istilah "BDSM" pertama kali dicatat dalam penulisan terbitan majalah Jerman tahun 1969, di mana istilah ini digunakan untuk membahas kegiatan seksual alternatif.

Pemopuleran BDSM

Karya-karya sastra yang ikonik seperti "The Story of O" karya Pauline Réage dan "Venus in Furs" karya Leopold von Sacher-Masoch telah membantu mempopulerkan konsep BDSM pada abad ke-20.

Selain itu, dunia film dan televisi juga telah berkontribusi dalam membawa BDSM ke panggung yang lebih besar, meskipun terkadang stereotip-nya tidak selalu akurat.

Namun, mungkin puncak popularitas BDSM adalah dengan munculnya internet dan kemudahan akses informasi. Situs web, forum, dan jejaring sosial memberikan platform bagi para praktisioner dan peminat BDSM untuk berkomunikasi, bertukar ide, dan menyebarkan pengetahuan tentang praktik ini.

Internet juga menyediakan cara untuk menjual dan membeli peralatan BDSM serta menyebarkan literatur, video, dan gambar-gambar yang berkaitan dengan BDSM.

Berkembangnya BDSM di Dunia

BDSM tidak lagi dianggap sebagai bagian dari sub-kultur bawah tanah atau tabu. Pada dasarnya, BDSM telah menjadi lebih terbuka di banyak masyarakat di dunia.

Berbagai konferensi, seminar, dan acara komunitas BDSM telah diadakan di berbagai negara untuk mendiskusikan, memahami, dan merayakan aspek-aspek dari BDSM.

Komunitas BDSM

Komunitas BDSM telah tumbuh dengan pesat di banyak negara, dengan para praktisioner yang terhubung dan berkumpul dalam grup dan acara khusus.

Komunitas ini membantu para anggotanya untuk berbagi pengalaman, belajar satu sama lain, dan menjalin ikatan sosial.

Mereka juga menyediakan lingkungan yang aman bagi individu untuk mengeksplorasi sisi diri mereka yang lebih gelap dan memahami preferensi mereka dalam hubungan BDSM.

Kesadaran tentang Praktik yang Aman

Seiring dengan pertumbuhan komunitas, kesadaran tentang praktik BDSM yang aman dan konsensual juga meningkat.

Penting untuk dicatat bahwa BDSM yang sehat dan etis selalu berdasarkan prinsip-prinsip konsensual, saling percaya, dan kesadaran tentang batas-batas individu.

Komunitas BDSM seringkali memiliki pedoman etika dan aturan untuk memastikan pengalaman yang aman dan positif bagi semua anggotanya.

Representasi dalam Budaya Populer

BDSM juga telah mendapatkan lebih banyak representasi dalam budaya populer, termasuk film, buku, dan televisi.

Beberapa karya terkenal telah menyentuh tema-tema BDSM secara positif dan realistis, yang membantu menggambarkan praktik ini dengan lebih baik kepada masyarakat luas.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah